Jum'at, 29 Maret 2024  
Otonomi / Bersama Tim Gabungan, Polres Kuansing Siap Amankan Pilkades Serentak
Bersama Tim Gabungan, Polres Kuansing Siap Amankan Pilkades Serentak

Otonomi - - Selasa, 21/11/2017 - 18:49:30 WIB

TELUK KUANTAN, situsriau. com - Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Fibri Karpiananto, S.IK menyatakan kesiapannya dalam rangka pengamanan pelaksanaan Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang akan digelar, Rabu (22/11/17) besok.

"Kita bersama tim gabungan, yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan Linmas siap untuk mengamankan pelaksanaan Pilkades serentak di Kuansing,"ujar Kapolres kepada Wartawan usai melaksanakan apel gelar pasukan, Selasa (21/11/17) di Teluk Kuantan.

Terkait pengamanan ini, Kapolres mengaku sudah melakukan pemetaan pelaksanaan pilkades di wilayah yang rawan terjadi konflik. 

“Kita tentunya mempelajari potensi-pontensi konflik, dan Kita juga menyamaratakan, saat ini kita anggap semuanya rawan. Setiap potensi konflik harus kita pangkas dari sekarang,” ujar Kapolres.

Kemudian Kapolres menyebutkan bahwa di Kuansing secara komulatif jumlah calon kades yang akan berkompetisi sebanyak 251 orang. 

Banyaknya calon ini tentu akan berpotensi terjadinya gesekan antar calon maupun antar pendukung. Untuk mengantisipasi konflik, pihaknya akan menerjunkan ratusan personel gabungan, di antaranya Polisi, TNI, Satpol PP dan Linmas di 81 desa yang menggelar Pilkades di 15 kecamatan. 

Pasalnya ujung tombak atau garda pengamanan terdepan dalam Pilkades ini adalah Satpol PP dan Linmas.

"Kita sifatnya mem-backup saja. Kalau total ada sekitar 300an personel," kata Fibri. 

Selain itu, pihaknya juga menerjunkan satu pleton Brimob dari Pekanbaru. Hal ini, untuk mengantisipasi potensi konflik, baik sebelum maupun sesudah Pilkades.

"Kita berharap personil pengamanan dapat bersikap netral dan jangan berpihak kepada salah satu calon," ujarnya.

Sementara Kepala Kesbangpol Kabupaten Kuansing Linskar mengatakan pihaknya telah memetakan tingkat kerawanan jelang Pilkades di Kuansing. Menurutnya, kerawanan terjadi malah setelah pemilihan. 

"Memang kerawanan relatif, tapi menurut pengalaman kerawanan terjadi setelah pemilihan," katanya.

Ia tak menampik bahwa di beberapa desa memang rawan terjadi konflik horizontal. Menurutnya, semakin banyak calon yang maju, semakin tinggi potensi konflik.

"Tapi tak menutup kemungkinan calon yang sedikit juga lebih besar, makanya kerawanannya relatif. Untuk mencegah itu, kita sudah koordinasi dengan instansi terkait seperti Satpol PP dan polisi," ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa kelemahan dalam pagelaran Pilkades, seperti tak ada lembaga independen yang mengawal Pilkades. 

Disinilah salah satunya yang memicu konflik.

"Semua diserahkan BPD. Bagaimana BPD akan mengawasinya. Makanya ini perlu mendapat perhatian dari instansi terkait,"ujarnya.(Uta)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved