Rabu, 24 April 2024  
Otonomi / Jalan Tol Padang-Pekanbaru Masih Terganjal Pembebasan Lahan
Jalan Tol Padang-Pekanbaru Masih Terganjal Pembebasan Lahan

Otonomi - - Rabu, 18/07/2018 - 15:52:07 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera Padang-Pekanbaru masih terganjal proses pembebasan lahan. Musababnya, masyarakat menolak harga yang ditetapkan oleh tim penilai atau appraisal.

"Kemarin sudah ada tim dari Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) yang turun langsung untuk menilai ulang harga lahan masyarakat yang (lahannya) akan dibebaskan. Sekarang sedang proses," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit di Padang, Selasa (17/7/18).

Nasrul berharap hasil penilaian oleh MAPPI segera keluar sehingga proses pembangunan jalan tol tersebut bisa kembali dilanjutkan. "Kita berharap harga baru yang ditetapkan MAPPI ini bisa diterima oleh masyarakat sehingga pembangunan tol bisa dilanjutkan," katanya.
Jika harga disepakati, ditargetkan akhir bulan Juli ini proses pembebasan lahan itu bisa dimulai dan pengerjaan fisik jalan tol segera dilaksanakan.

Ketua Tim Advokasi Nagari Kasang Padangpariaman, Edi Armadian menilai harga yang pantas untuk lahan tol sekitar Rp600 ribu hingga Rp2 juta per meter persegi, jauh di atas harga yang semula ditetapkan oleh tim appraisal, yaitu Rp42 ribu sampai Rp286 ribu per meter persegi.

"Soal harga ini, jika tidak kunjung disepakati, bisa melalui pengadilan. Tetapi kita tidak menginginkan hal itu. Alangkah baiknya bisa diselesaikan secara kekeluargaan," kata Edi seperti dilansir Antara.

Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 kilometer merupakan ruas dari jalan Tol Trans Sumatera dan menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017. Peletakan batu pertama ruas jalan tol ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2018.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra menargetkan pembangunan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru rampung pada 2025. Pembangunan pada tahap pertama dimulai dari Padang-Sicincin sepanjang 28 Km.

"Tahap pertama Padang-Sicincin, kemudian dari Sicincin ke Payakumbuh sepanjang 78 Km, Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 45 Km, lalu dari Pangkalan ke Bangkinang sepanjang 56 Km, dan akhirnya Bangkinang-Pekanbaru sepanjang 37 Km," ujar Putra pada 11 Februari 2018.
Putra menuturkan bahwa total keseluruhan investasi Padang-Bukittinggi-Pekanbaru adalah Rp78,09 triliun. Pembangunan tahap pertama ruas Padang-Sicincin membutuhkan Rp4,88 triliun.

Adapun khusus untuk seksi tiga Payakumbuh-Pangkalan, kata Putra, pendanaannya direncanakan diperoleh dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan peminjaman langsung oleh Hutama Karya.

"Selain direct lending, direncanakan juga akan ada pinjaman ke pemerintah khusus untuk konstruksi terowongan di seksi ini sebanyak lima buah dengan total Panjang 8,95 Km," ucap Putra. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved