Kamis, 25 April 2024  
Otonomi / Diskominfo Diminta Awasi Penyebaran Informasi Covid-19 di Riau
Diskominfo Diminta Awasi Penyebaran Informasi Covid-19 di Riau

Otonomi - - Senin, 28/09/2020 - 06:15:32 WIB

PEKANBARU, situsriau.com-Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau meminta Dinas Komunikasi Informasi dan Stasistik (Diskominfotik) Riau tidak lepas tangan pada distribusi informasi terkait Covid-19 di daerah ini kendati sudah ada tim khusus yang meng-handle-nya.

"Jangan sampai peran Kominfo yang diharapkan justru berbalik dan lepas tanggung jawab begitu saja," ungkap Taufik, Manager Advokasi Fitra Riau, mengutip riauonline.

Hal ini terkait adanya anggaran penanganan Covid 19 yang termuat dalam Peraturan Gubernur No. 40 Tahun 2020 tentang standar biaya khusus dalan penanganan corona virus disease (Covid-19) di Provinsi Riau. 

Alokasi pendanaan yang dimaksud adalah alokasi kepada petugas tenaga/ jasa penunjang Covid 19. 

Petugas ini meliputi tenaga analyst server, tenaga system analyst, tenaga kameramen, tenaga fotografer, pembuat news/berita, pembuat kampanye kartun, tim ahli kreatif dan penerjemah bahasa isyarat.

Besarannya pun cukup besar yakni berkisar antara Rp. 2.000.000 hingga Rp. 3.000.000 per bulan dan khusus penerjemah bahasa isyarat Rp. 100.000 per hari kerja.

"Ketepatan penggunaan anggaran ini perlu disorot karena sejatinya untuk proses distribusi informasi di Provinsi Riau sudah diamanahkan kepada Diskominfotik," terang Taufik lagi.

Katanya lagi, perlu pengawasan kinerja juga bagi team ini. "Jika petugas ini tidak sesuai harapan atas output kinerjanya maka lebih baik team petugas ini dibubarkan saja!," tegasnya.

Fitra menyebut penganggaran itu sejatinya tidak masalah selama sesuai peruntukannya.

"Jika itu diperlukan dan dibutuhkan untuk kampanye publik pecegahan covid 19, tidak menjadi persoalan mengingat persebaran covid yang terus meningkat" ujar Taufik lagi.

Namun ia menyebut penggunaan ini harus ditelusuri apakah penggunaannya sudah tepat guna, sebab alokasi pendanaan covid-19 di bidang lain juga perlu diperhatikan.

"Akan tetapi perlu ditelusuri juga, jika manfaatnya justru tidak untuk kampanye dan bukan untuk menumbuhkan pesan kesadaran publik di Riau maka seyogyanya alokasi tersebut dialokasikan kepada hal hal yang urgen terkait dengan pengendalian covid," sebutnya lagi.

Salah satu hal yang dinilai Fitra urgen adalah uji swab yang masih amat terbatas yakni pada masyarakat yang melakukan kontak erat dengan pasien positif saja.

Fitra menilai dengan pengalokasian anggaran yang lebih besar maka uji swab yang lebih luas bisa dilakukan. (sr5, ro)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved