Kamis, 28 Maret 2024  
Lingkungan / Wow! Restorasi Gambut di Riau Telan Dana Rp100 Miliar
Wow! Restorasi Gambut di Riau Telan Dana Rp100 Miliar

Lingkungan - - Kamis, 18/05/2017 - 16:37:58 WIB

SIAK SRIINDRAPURA,situsriau.com  - Badan Restorasi Gambut (BRG) Riau mengalokasikan dana Rp100 miliar di tahun ini untuk memperbaiki ribuan hektar lahan gambut di Provinsi Riau. Lahan gambut itu berada di Kabupaten Siak, Bengkalis, Indragiri Hilir, Pelalawan, Rokan Hilir, Kepulauan Meranti, Kampar dan Kota Dumai.

"Kita alokasikan dana Rp865 miliar untuk restorasi gambut di tujuh provinsi tahun ini, khusus Riau dianggarkan Rp100 miliar," kata Kepala BRG RI, Nazir Foead, usai mengunjungi Danau Naga Sakti di Kampung Dosan Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (16/5/17) lalu.

Pada kesempatan itu, 20 orang anggota Inisiatif Lahan Gambut Global (Global Peatlands Initiatives-GPI) dari Kongo, Belanda, Italia, Inggris, Rumania dan Malaysia datang ke Siak bersama rombongan BRG RI. Mereka didampingi Wakil Bupati Siak, Alfedri, dan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Yulwiriati Moesa.

Dikatakan Foead, anggaran Rp865 miliar untuk restorasi gambut tahun 2017 ini digunakan untuk memperbaiki lahan gambut sekitar 400.000 hektar lebih yang rusak akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).  "Target restorasi gambut untuk tahun ini, selain Provinsi Riau, juga Jambi, Sumsel, Kalteng, Kalsel, Kalbar dan Papua," ujarnya.

Deputi II BRG RI, Alue Dohong, menambahkan selain membangun kanal blocking dan embung, anggaran itu juga digunakan untuk membangun sumur bor di sejumlah desa di sekitar lahan gambut. "Awalnya, untuk Riau hanya di tujuh daerah, tapi Kampar akhirnya dimasukkan karena ada program yang sudah kita laksanakan di Rimbo Panjang yang telah ditinjau Pak Presiden beberapa waktu lalu," jelas Alue.

Alue menyebutkan hingga tahun 2020 ditargetkan 2.492.527 hektare lahan gambut yang rusak akibat karhutla di Indonesia telah diperbaiki. Karena itu, semua perusahaan diminta ikut membantu mengatasi karhutla agar luas lahan gambut yang rusak tidak bertambah.

"Sesuai arahan Pak Presiden, perusahaan yang sengaja membakar lahan maka izinya dicabut. Kita harap CSR perusahaan bisa dibangun kanal blocking di lahan mereka dan masyarakat sekitar guna mengantisipasi karlahut," jelasnya seperti dilansir antarariau.com.

Kadis LHK Riau, Yulwiriati Moesa, mengatakan, dana Rp100 miliar dikelola langsung oleh BRG. "Bukan kita yang mengelola. Kegiatan BRG masih sosialisasi, seperti ke Siak kemaren. Kalau kegiatan membangun kanal blocking, embung dan sumur bor setahu saya belum ada," ujar katanya. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved