PEKANBARU, situsriau.com - Kebijakan pemerimtah menerapkan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ternyata memberi dampak posistif bagi sekolah. Kebijakan ini memberi kesempatan satuan pendidikan untuk berpacu meningkatkan prestasi SMA/SMK sederajat di Riau.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Rudyanto, Minggu (14/4/19).

"Sistem zonasi ini kesempatan sekolah untuk membina siswa, karena anak pintar di sekitar sekolah tidak lagi terfokus di satu sekolah, tapi dengan adanya zonasi semua menyebar sesuai tempat tinggal," katanya.

Menurutnya dengan sistem zonasi siswa tidak bisa lagi memilih sekolah seperti dulu. Hal ini sebagai upaya pemerataan agar sekolah bisa berpacu meningkatkan prestasi sekolahnya.

"Kalau semua siswa pintar ngumpul satu sekolah, dan sekolah itu prestasi biasa. Karena gurunya duduk saja siswa sudah pintar, karena memang siswanya yang pintar. Tapi dengan sistem zonasi tidak bisa ngumpul di satu sekolah," paparnya.

Karena menurutnya semua sekolah sama, tinggal bagaimana cara guru mendirikan anak bisa menjadi pintar. Sebab saat ini sekolah harus bisa soal mutu sekolah, bukan lagi fasilitas.

"Kita sekarang bicara mutu, bagaimana dengan kekurangan yang ada prestasi bagus. Itu luas yang biasa. Kalau sekolah bagus dan prestasi, itu sudah biasa. Kalau memang sekolahnya bagus dan siswanya pintar-pintar," ujarnya.
Untuk itu, mantan Penjabat Bupati Indragiri Hilir ini berharap agar PPDB tahun ini sekolah dapat mempersiapkan siswanya dengan baik.

"Bina anak-anak yang baru dengan baik, agar bisa membawa nama baik sekolah. Kalau guru sudah membina sejak awal, pasti akan kelihatan kemana potensi anak itu, apakah dia lebih ke sains dan lainnya," ujarnya.

"Kalau siswa dibina dengan baik, sekolah berprestasi, maka masyarakat akan percaya menitipkam anaknya di sekolah yang kita bina. Makanya sekolah harus memikirkan bagaimana membina anak dengan baik," tukasnya. (sr5, in)