Jum'at, 29 Maret 2024  
Nasional / Gunung Agung Masuk Fase Kritis, 24 Ribu Turis Tak Bisa Masuk Bali
Gunung Agung Masuk Fase Kritis, 24 Ribu Turis Tak Bisa Masuk Bali

Nasional - - Rabu, 29/11/2017 - 12:25:53 WIB

KARANGASEM,situsriau.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali memasuki fase kritis, karena gunung itu telah mengalami gempa tremor terus-menerus (overscale). Gempa itu terjadi pada pukul 13.30-14.00 WITA, Selasa (28/11/17).

"Fenomena ini baru pertama kali terjadi dan kondisi ini menunjukkan Gunung Agung memasuki fase kritis," kata Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika.

Ia mengatakan, amplitudo gempa overscale ini melebihi 23 mm atau dikatakan mencapai titik maksimal yang terdeteksi dari rekaman seismograf di pos pantau Gunung Agung di Desa Rendang. Untuk ketinggian asap dari kawah Gunung Agung ini teramati masih berwarna kelabu kehitaman dengan ketinggian 4.000 meter dari atas kawah.

Karena itu, Gede Suandika meminta masyarakat yang berada di pos pantau yang berada di radius 12 kilometer untuk menjauhi tempat itu. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Gempa tremor terus-menerus ini ditangkap dari seismograf yang kami pasang pada 11 titik yang terpasang di dekat Gunung Agung," ujarnya.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Berapi Wilayah timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana mengatakan, letusan ini merupakan krisis yang dialami Gunung Agung dan mengeluarkan energi terbesarnya.

"Berdasarkan seismograf tercatat amplitudo tremor terus menerus sudah overscale yang dimulai pada pukul 13.37 WITA, namun gempa ini sudah dimulai sejak pukul 13.32 WITA," katanya.

Terkait data pembanding letusan Gunung Agung pada tahun 1963 dengan kondisi saat ini, ia mengatakan, pihaknya tidak bisa membandingkannya. Sebab, alat yang digunakan dulu tidak secanggih sekarang.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan rencana kedaruratan erupsi Gunung Agung dengan menggunakan skenario letusan pada 1963. Menurut Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, skenario tersebut disiapkan untuk menghadapi potensi kembali terjadinya erupsi terburuk.

Sutopo menjelaskan, BNPB telah menyiapkan pelatihan mitigasi bencana di 28 desa yang masuk dalam radius 12 Km Gunung Agung. "Mereka sudah dapat mengakses informasinya, membuat jalur evakuasi, bahkan melakukan latihan. Jadi, dengan kondisi meletus sekarang, mereka siap, sehingga tidak ada kepanikan," ucapnya.

Tak hanya itu, BNPB juga telah menyiapkan kelompok-kelompok siaga bencana di setiap desa. Masyarakat, ujar Sutopo, telah berpengalaman dalam menghadapi erupsi. Meski demikian, masih ada sebagian masyarakat yang tidak mau mengungsi.

"Mereka punya kepercayaan lokal bahwa Gunung Agung tidak akan melukai mereka. Pertimbangan menjaga ternaknya, sapinya, karena itu juga aset mereka. Masih banyak ribuan ternak yang belum diungsikan," tuturnya.

Sutopo menegaskan, masyarakat perlu segera mengungsi agar terhindar dari dampak buruk erupsi, khususnya terkait dengan keberadaan awan panas yang dihasilkan dari erupsi. "Yang dikhawatirkan letusan vertikal magma terus keluar. Lava yang keluar itu berada dalam kawah memenuhi kawah tadi. Kalau sudah penuh, akan luber menjadi awan panas," katanya.

24 Ribu Turis Tak Masuk Bali
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan erupsi Gunung Agung berdampak pada sektor pariwisata Bali. Kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata dipastikan menurun. "Pasti berdampak ke pariwisata karena pesawat tidak masuk," katanya.

JK mengatakan, ada 8-9 ribu turis asing masuk ke Bali setiap hari. Erupsi Gunung Agung yang terjadi sejak Sabtu pekan lalu dipastikan mengganggu arus kedatangan turis ke Bali. JK tak memastikan perkiraan kerugian akibat erupsi tersebut terhadap sektor pariwisata.

"Tentu Menteri Pariwisata ada hitungan. Tapi intinya itu, setiap hari ada kira-kira 8-9 ribu turis asing terganggu masuk ke Bali," ujarnya.

Dengan perhitungan demikian, kata JK, selama tiga hari erupsi, berarti ada sekitar 24 ribu turis asing tidak masuk ke Bali. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved