Jum'at, 29 Maret 2024  
Ekeubis / Walau Masih Rendah, Ekonomi Perbankan di Riau Tumbuh Positif
Walau Masih Rendah, Ekonomi Perbankan di Riau Tumbuh Positif

Ekeubis - - Sabtu, 18/02/2017 - 10:16:13 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau yang stabil, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan membangun optimisme.

OJK mencatat perekonomian di Riau pada tahun 2016 terpantau positif dan tumbuh sebesar 2,23 persen. Meskipun lebih rendah dibanding tahun 2015 yang mencapai sebesar 4,45 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai sebesar 5,02 persen.

Selain itu, tingkat infiasi tercatat sebesar 4,04 persen lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,02 persen. Kendati demikian, hal ini masih sejalan dengan perkembangan nasional, dan kinerja ekonomi dan industri jasa keuangan di Provinsi Riau juga menunjukkan perkembangan yang positif.

"Share asset perbankan Riau terhadap perbankan Nasional mengalami peningkatan dari sebesar 1,36 persen menjadi sebesar 1,40 peresn pada tahun 2016," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Muhammad Nurdin Subandi ketika ditemui usai menggelar pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan (IJK), Kamis (16/2/17) di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Lanjutnya, indikator utama perbankan Riau posisi Desember 2016 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dibanding Desember 2015, dimana asset perbankan di Provinsi Riau mengalami peningkatan sebesar 8,24 persen dari sebesar Rp82,92 triliun menjadi sebesar Rp89,75 triliun.

Yang mana, kredit dan lembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar 3,29 persen dari sebesar Rp57,45 triliun menjadi sebesar Rp59,34 triIiun. Simpanan atau Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 6,80 persen dari sebesar Rp62,83 triliun menjadi sebesar Rp67,1 triliun.

"Kita bersyukur pula, bahwa pola pertumbuhan yang tinggi juga terjadi pada industri pasar modal/ dimana jumlah investor meningkat dari 6.413 investor menjadi 9.197 investor, pertumbuhan rekening efek sebesar 151 persen, dan nilai transaksi pasar modal dari Rp2,3 Triliun di tahun 2015 menjadi Rp6,5 triliun pada tahun 2016," urainya.

Namun, kata Subandi, jumlah pembiayaan untuk Industri Keuangan Non Bank yaitu dari modal ventura dan perusahaan pembiayaan mengalami penurunan masing-masing 16,18 persen dan 15,95 persen dibandingkan dengan tahun 2015.

Sementara Investasi Dana Pensiun meningkat sebesar 10,12 persen dalam 1 tahun terakhir dan tercatat sebesar Rp328,02 miliar pada posisi Agustus 2016.

"Demikian juga dengan asset perusahaan penjaminan yang perlindungan konsumen melalui kehadiran Satgas Waspada lnvestasi di Provinsi Riau," urainya panjang lebar.(sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved