Jum'at, 29 Maret 2024  
Ekeubis / Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Diusut, KPU: Kami Lawan !
Hoax 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Diusut, KPU: Kami Lawan !

Ekeubis - - Jumat, 04/01/2019 - 11:21:44 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan kabar terkait adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, adalah berita bohong alias hoax. KPU kemudian mengambil sikap tegas dengan melapor ke polisi agar kasus ini diusut tuntas.

"Kami ingin penyebar hoax ini bisa ditangkap," kata Ketua KPU, Arief Budiman di Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI, di Jakarta, Kamis (3/1/19).

KPU melaporkan hoax surat suara tercoblos itu ke Bareskrim Polri. KPU menyatakan akan melawan pihak yang mengganggu proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Kami memiliki kewajiban untuk membuat Pemilu berjalan aman, damai, luber, jurdil. Maka kalau ada ancaman-ancaman tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya Pemilu, maka KPU akan melawan," ujar Arief seperti dilansir detikcom.

Arief mengatakan, pihaknya telah mengecek dan membuktikan isu tujuh kontainer surat suara tercoblos tersebut tidak benar. Oleh karena itu, KPU melapor ke Bareskrim.

"Tadi (Rabu) malam kami mendapat informasi tentang dugaan adanya tujuh kontainer yang katanya ada surat suara yang sudah dicoblos, dan kami sudah buktikan berita itu tidak benar. Maka kami melaporkan kepada Bareskrim," kata Arief.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut bahwa ada 70 juta surat suara yang sudah dicoblos di pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam tujuh kontainer. Rekaman suara itu juga menyebutkan surat suara tersebut berasal dari China dan sudah disita Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

KPU menganggap hoax tersebut berlebihan. "Kali ini kami menganggap isu yang sekarang sangat luar biasa berlebihan, maka kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi kami merasa perlu ini dilaporkan," ujar Arief.

Ia mengatakan, selama ini KPU telah banyak menanggapi isu selama Pemilu. Namun, menurutnya, isu tersebut diselesaikan dengan fakta dan data.

"Setiap pekerjaan KPU harus mampu mempertanggungjawabkan, setiap kali serangan berita bohong itu kami selalu jawab dengan fakta dan data," kata Arief.

"Macam berita-berita hoax, tudingan pada saat pencalonan, tudingan pada saat pemutakhiran data pemilih, tudingan terhadap kotak suara, misalnya, itu kan hal yang sudah bisa kami jawab semua," sambungnya.

Arief mengatakan, pihaknya melaporkan kasus ini agar tidak ada kejadian hoax berikutnya. Ia juga mengatakan KPU menerima masukan dan kritik.

"Agar tidak ada kejadian-kejadian seperti ini berlanjut di masa akan datang. Kedua, KPU sangat membuka diri untuk menerima kritikan dan masukan, termasuk juga mengingatkan KPU," ujar Arief.(sr5, dc)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved