Kamis, 25 April 2024  
Ekeubis / Tiket Pesawat Mahal Dikeluhkan, INACA Sepakat Turunkan Harga
Mulai Besok Diberlakukan
Tiket Pesawat Mahal Dikeluhkan, INACA Sepakat Turunkan Harga

Ekeubis - - Minggu, 13/01/2019 - 22:49:31 WIB

JAKARTA, situsriau.com- Keluhan penumpang terhadap mahalnya tiket pesawat domestik, membuat maskapai penerbangan yang tergabung dalam Indonesia National Air Carrier Association (INACA)  menurunkan harga tiket pesawat.

Ketua Umum INACA IGN Askhara Danadiputra mengatakan, penurunan tiket ini sejalan dengan komitmen pemangku kepentingan diantaranya Angkasa Pura (AP) yang turut memangkas komponen pembentuk tarif pesawat.

"Kami sudah kumpul dan diskusi kami mendengar keprihatinan masyarakat atas tingginya harga tiket, atas bantuan atau komitmen positif dari stakeholder khususnya AP I, AP II, Airnav kami sejak minggu lalu menurunkan tarif harga domestik Jakarta-Denpasar, Jakarta-Jogja, Bandung-Denpasar, Jakarta-Surabaya," kata dia di Kawasan SCBD Jakarta, Minggu (13/1/2019).

"Hari ini atau besok kami akan menurunkan harga-harga tiket di beberapa rute domestik, mungkin dari Jakarta-Padang, Jakarta-Pontianak, Jakarta-Jayapura dan seterusnya," paparnya.

Dia mengatakan, penurunan tarif ini akan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Sebab itu, dia meminta asosiasi melakukan efisiensi.

"Kita meminta semua airlines untuk melakukan efisiensi, yang paling penting kita mendapatkan komitmen positif dari Pak Awal (Direktur Utama Angkasa Pura II), Novi (Direktur Utama Airnav) ini mendapat support sehingga mengurangi biaya yang ditanggung oleh airlines. Kita akan minta beliau-beliau komitmen dan kita sudah sampaikan Pak Menteri, dan juga dari Pertamina segera biaya variabel maskapai," terangnya.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, komponen yang biasa ditanggung penumpang dalam tiket seperti biaya pendaratan (landing fee) dan biaya parkir (parking fee) pesawat yang masuk dalam passenger services charge (PSC).

"Konsepnya biayanya blanded ada persentase yang kita hitung, dan menjadi komponen yang menurunkan biaya maskapai," paparnya.

Akshara Danadiputra juga mengisyaratkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS menjadi biang keladi maskapai penerbangan menaikkan harga tiket pesawat.

Menurut dia, pelemahan rupiah tidak sebanding harga tiket pesawat domestik. "Dari 2016 sampai 2018 kurs kita sudah melemah sekitar 170 persen. Sedangkan maskapai penerbangan dari April 2016 tidak ada kenaikan," tutur Akshara.

Padahal, beberapa harga komponen pokok dari penerbangan meroket. Misalnya, harga bahan bakar (avtur) yang sudah naik 165 persen sejak 2016 lalu. Belum lagi, pajak pertambahan nilai (PPN) yang ditanggung penerbangan domestik.

Faktor-faktor itulah yang menyebabkan harga tiket pesawat domestik menjadi mahal ketimbang penerbangan internasional.

"Di dalam negeri, kita kena PPN, di luar tidak. Selain itu, suplai di domestik hanya delapan maskapai penerbangan terjadwal, kalau luar negeri kan banyak. Ini yang membuat perbedaan harga," ujarnya. (sr3,in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved