PEKANBARU, situsriau.com - Harga Cabai di Kota Pekanbaru cenderung fluktuatif atau naik turun. Berbagai faktor mempengaruhi perubahan harga kebutuhan pokok warga Pekanbaru ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengatakan, kondisi turun naik harga Cabai masih terbilang wajar. Sebab, nominal harga cabai tiap harinya masih di angka wajar.

"Harga cabai ini sangat dipengaruhi produksi. Artinya tergantung hasil panen. Hasil panen juga dipengaruhi dinamika iklim. Saya kira fluktuasinya itu masih wajar," kata Ingot, Senin (14/10/19).

Namun, kata dia, jika harga cabai terbilang tidak wajar, seperti beberapa waktu lalu, Disperindag perlu melakukan pendalaman. Seperti apa persoalan di lapangan yang membuat harga cabai tinggi.

"Tetapi jika harganya luar biasa tentu kita perlu lakukan pendalaman atas persoalannya. Karena di daerah kita cabai ini merupakan kebutuhan yang sangat penting," kata dia.

Ia menjelaskan, untuk mengatasi persoalan cabai ini kata Ingot dengan adanya pasar induk. "Salah satunya melalui program kita untuk menyegerakan operasional pasar induk. Untuk melakukan kekuatan-kekuatan negosiasi terhadap kebutuhan," paparnya.

Jika ada distributor resmi yang memasok cabai ke pasar induk, diyakini akan bisa mengatasi persoalan cabai. "Dengan adanya nanti distributor resmi, kita mendapat porsi. Persoalan di daerah enghasil itu ada tarik menarik. Ada yang dibawa ke Medan. Sehingga ini menjadi tantangan. Ini pengaruh. Ketika suplay terbatas ini (cabai) akan naik," pungkasnya. (sr5, in)