PEKANBARU, situsriau.com - Pemerintah berencana mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram (Kg). Meski begitu, masyarakat miskin dipastikan tetap mendapat subsidi, begitu juga di Pekanbaru.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, mengatakan, subsidi diberikan kepada masyarakat miskin berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru.

"Subsidi tetap ada untuk orang miskin. Namun, pemberian berdasarkan data, tidak seperti sekarang semua bisa mengambil," kata Ingot, Selasa (21/1/20).

Ingot menjelaskan, pihaknya masih menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari pusat untuk pendistribusian subsidi itu. Menurutnya, subsidi yang diberikan bisa bersamaan dengan raskin, apakah nanti dalam bentuk kartu atau voucher.

"Pastinya mengacu kepada  data berapa jumlah masyarakat miskin dari Dinsos. Nanti subsidi bisa bentuk transfer langsung atau voucher. Kita masih menunggu keputusan pusat tapi yang jelas subsidi tetap ada," jelas Ingot.

Langkah ini, lanjut Ingot, lebih efektif supaya subsidi tepat sasaran, tidak ada lagi kelangkaan, dan penyelewengan. Sebenarnya secara kuantitatif, gas yang disuplai saat ini melebihi dari jumlah masyarakat miskin di Pekanbaru tapi kelangkaan terjadi karena adanya permainan segelintir oknum.

Sementara untuk para pelaku UMKM juga dapat menikmati gas elpiji bersubsidi ini. Syaratnya,  pelaku usaha itu telah memiliki izin dan terdaftar. Nanti dipilah dan ditentukan oleh kementerian koperasi UMKM untuk mendapatkan subsidi.

"Kita kan sudah ada IUMK, silahkan diurus. Sehingga dalam pendataan berikutnya bisa membantu. Intinya kita masih menunggu keputusan dari pusat seperti apa mekanisme gas elpiji 3kilogram ini kedepannya," tutupnya. (sr5, hr)