MADRID, situsriau.com - Raksasa Spanyol, Real Madrid lolos ke Semifinal Liga Champions setelah menyingkirkan jawara Jerman, Bayern Munchen. Madrid melenggang dengan skor agregat 6-3 setelah menang 4-2 atas Munchen pada laga leg kedua perempatfinal di Santiago Bernabeu, Rabu (19/4/17) dinihari WIB.

Cristiano Ronaldo menjadi pahlawan Madrid dengan mencetak trigol. Akan tetapi, Los Blancos dianggap mendapat 'bantuan' dari ofisial pertandingan.

Pertandingan dimulai dengan Madrid mengantongi keunggulan agregat 2-1 menyusul kemenangan pada laga leg pertama di Allianz Arena. Setelah bermain imbang tanpa gol di babak pertama, Munchen berhasil menyamakan agregat menjadi 2-2 berkat gol penalti Robert Lewandowski.

Penalti itu diberikan kepada pasukan Carlo Ancelotti karena Casemiro melanggar Arjen Robben. Madrid beruntung karena Casemiro masih bisa berdiri di tengah lapangan setelah sebelumnya mendapat kartu kuning.

Beberapa saat kemudian, Casemiro juga berpotensi diusir wasit. Pemain asal Brasil itu melakukan diving tetapi lolos dari hukuman sang pengadil lapangan.

Sementara itu, nasib kurang mujur diterima bintang Munchen, Arturo Vidal. Pemain asal Cile itu mendapat kartu kuning kedua setelah melakukan tekel bersih.

Keputusan wasit sungguh kontroversial karena ketika itu Vidal sudah memenangkan duel lawan Marco Asensio secara fair dan sama sekali tidak melakukan pelanggaran. Bayern bermain dengan 10 orang, melawan tim sekuat Madrid, jelas pada situasi ini bukan posisi ideal.

Ronaldo kemudian mengubah agregat menjadi 4-3 di babak tambahan waktu. Gol itu pun mendapat cibiran karena sang superstar berdiri pada posisi off-side. Bahkan ketika melengkapi hat-trick, Ronaldo juga tampak di posisi ilegal ketika menerima bola dari Marcelo yang gemilang melewati beberapa pemain bertahan Die Roten.

"Kita bisa menyebut banyak hal hebat tentang Ronaldo," kata legenda Italia Paolo Rossi seperti dilansir goal.com. "Kita semua tahu, dia juara sejati tetapi hasil pertandingan itu dicoreng sejumlah insiden. Setidaknya ada empat episode besar yang menguntungkan Real Madrid," imbuhnya.

Tidak ada yang salah pada dua poin yang disodorkan Rossi. Ronaldo pemain hebat dan sering jadi pembeda di laga-laga penting. Tetapi, tidak diragukan juga Madrid diuntungkan oleh sejumlah keputusan pada situasi yang sebenarnya bisa membawa mereka ke lubang kehancuran.

"Kenapa kita butuh teknologi dalam sepakbola?" buka mantan gelandang Bayern dan Tim Nasional Inggris, Owen Hargreaves. "Ini tidak bisa diterima. Terlalu banyak keputusan keliru pada laga sebesar ini. Peranan wasit sangat besar pada hasil akhir pertandingan," sambungnya.

Benar dan teknologi dalam sepakbola sudah diterapkan seperti yang terlihat di Piala Dunia Antarklub Desember lalu ketika Ronaldo menyempurnakan hat-trick dan membawa El Real menang lawan Kashima Antlers. Begitu juga di laga persahabatan antara Spanyol dan Prancis, sayang tidak di Liga Champions.

"Kami berhadapan dengan tim terbaik turnamen musim ini tetapi bisa mencetak enam gol dan mereka hanya punya tiga. Kami pantas lolos," kata pelatih Madrid, Zinedine Zidane setelah pertandingan.

Madrid pun membukukan rekor baru di Liga Champions. Kemenangan atas Munchen memastikan tempat bagi sang juara bertahan di fase empat besar selama tujuh musim terakhir secara beruntun, pencapaian yang belum bisa ditandingi klub mana pun dalam turnamen sepakbola modern.

Rival mereka, Barcelona sebelumnya hanya sanggup enam kali beruntun lolos ke fase yang sama yakni dari 2008 hingga 2013, sedangkan Munchen lima kali dalam kurun waktu antara 2012 dan 2016.

Langkah Madrid ke semifinal tahun ini ditemani oleh seteru satu kota mereka, Atletico Madrid yang menang 2-1 secara agregat atas Leicester City. Dua tempat lainnya diperebutkan oleh Barcelona, Juventus, AS Monaco dan Borussia Dortmund yang baru bertanding pada Kamis (20/4) dinihari WIB. (sr5, in)