Kamis, 25 April 2024  
Hukrim / Kisah Pilu Bocah Penuh Luka di Kandang Ayam, Dianiaya Pengasuh dan Cuma Diberi Makan Pakai Garam
Kisah Pilu Bocah Penuh Luka di Kandang Ayam, Dianiaya Pengasuh dan Cuma Diberi Makan Pakai Garam

Hukrim - - Jumat, 08/03/2019 - 16:57:59 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Warga temukan seorang bocah berusia 11 tahun bernisial R yang tergeletak penuh luka di sebuah kandang ayam yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau, Senin (4/3/19) lalu.

Joko dan Pardimin, dua warga yang menemukan bocah itu, awalnya berniat untuk merenovasi kandang ayam.

Namun, keduanya terkejut saat menemukan R tergeletak dengan luka lebam di wajah dan tubuhnya.

R kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk segera mendapatkan penanganan medis, dibantu oleh pemilik kandang ayam, Sugito.

Para saksi itu lalu melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian Mapolsek Tenayan Raya.

Dikutip Tribun, Kamis (7/3/19), menurut penyelidikan pihak kepolisian, penganiayaan yang dialami oleh R telah terjadi dalam waktu yang lama.

Dilihat dari luka yang didapatkan R, Kasubbid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto menyebutkan bahwa kekerasan yang dialami R telah terjadi dalam waktu yang berbeda dan tidak secara bersamaan.

"Atau dalam arti lain sudah berulang," jelas Supriyanto saat ditemui di RS Bhayangkara Polda Riau pada Rabu (6/3/2019) siang seperti dikutip dari Tribun Pekanbaru.

Saat ditemukan oleh kedua saksi, R mengalami luka lebam di bagian mata serta adapula luka bakar dan luka bekas kekerasan benda tumpul hampir di sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, tulang dada R juga diketahui patah.

Bocah berusia 11 tahun itu juga mengalami anemia berat dengan tingkat Hb yang rendah, yaitu pada angka sekitar 5,6.

"Dicek ke laboratorium korban juga mengalami anemia berat. Hb-nya sangat rendah. Dari fakta pemeriksaan rontgen ada kekerasan di tulang dada, patah," tutur Supriyanto.

Supriyanto juga menyebutkan bahwa ada sejenis hematoma (pembengkakan) di kepala R. Dari hasil pemeriksaan, R juga mengalami kurang gizi. Dari penelitian feses korban juga ditemukan cacing parasit.

"Diduga korban penganiayaan. Datang ke sini (rumah sakit) dan kita tangani secara prosedur medis yang benar," jelas Supriyanto.

"Ini menyangkut anak di bawah umur, maka dilakukan pemeriksaan yang komprehensif."

"Karena kita lihat memang ada luka bekas kekerasan tumpul, luka bakar, dan lain-lain," lanjutnya.

Saat R dibawa ke rumah sakit, kondisinya memang tak begitu baik, tetapi ia berada dalam keadaan sadar.

Namun ia tak memberikan keterangan apa pun terkait kejadian yang dialaminya.

R mendapatkan luka hampir di sekujur tubuhnya, mulai dari kepala, leher, dada, punggung, bahkan sampai dengan alat kelaminnya.

R bahkan harus dirawat di ruang perawatan khusus untuk meminimalisir kontak dengan pihak yang tak berkepentingan. Hanya penyidik dan tim medis yang dapat mengunjungi bocah korban penganiayaan itu.

Dari hasil pemeriksaan, tidak terdapat tanda-tanda kekerasan seksual terhadap R. Korban justru merasa tak ingin segera meninggalkan rumah sakit.

"Sudah jauh lebih baik kondisinya, malah dia enggak mau pulang," pungkasnya.

Namun setelah mendapatkan sejumlah perawatan, kondisi R kini sudah mengalami perkembangan.

R sudah dapat diajak bicara dan sudah bisa makan sendiri.

Terkait penanganan kepada R, Supriyanto tak mampu memastikan berapa lama waktu pemulihan R.

"Tidak bisa kita jelaskan berapa lama, yang jelas kita terus melakukan pemeriksaan menyeluruh, ada beberapa poin yang memang kita harus lakukan secara mendalam," tukas Supriyanto.

Hal tersebut terjadi lantaran masih ada sejumlah hasil pemeriksaan dari spesialis yang belum keluar.

"Kita juga tengah menunggu beberapa hasil pemeriksaan dari spesialis. Mungkin bisa satu minggu atau lebih pemulihannya, secara pasti tidak bisa ditentukan," paparnya.

Nantinya pihak kepolisian juga akan melakukan koordinasi antara penyidik, Dinas Sosial serta lembaga P2TP2A untuk melakukan pendampingan mental terhadap korban yang masih di bawah umur itu.

"Karena kita memang terbatas untuk itu (pemulihan psikis). Karena menyangkut anak-anak juga, maka harus didampingi oleh yang memang berkompeten," jelas Supriyanto.

Dianiaya Pengasuh

R mengatakan bahwa dirinya sudah lama mendapatkan perlakuan kasar dari pengasuhnya. Ia kerap ditempeli dengan sendok panas bahkan dipukuli, baik dengan tangan maupun dengan kayu.

Hingga R merasa tak ingin bertemu lagi dengan JH. R merasa takut dirinya akan dianiaya lagi.

Berdasarkan keterangan R, makanan yang ia konsumsi bahkan dibatasi oleh pelaku.

"Cuma nasi pakai garam," sebut R.

Ia tak pernah mendapatkan makanan selayaknya yang dikonsumsi bocah seusianya.

"Engggak ada pakai ayam, daging, sayur, enggak ada," terangnya.

Karena itulah kemudian R tampak kurus dan dokter menyebut bahwa ia mengalami kurang gizi.

Pelaku Ditangkap

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diketahui bahwa pelaku penganiayaan terhadap R adalah JH.

JH diketahui merupakan orang kepercayaan orang tua korban untuk merawat (pengasuh) anaknya itu selama berada di Pekanbaru.

Sementara kedua orangtua korban berada di Duri untuk bekerja.

JH kemudian ditangkap keesokan harinya, pada Selasa (5/3/19) oleh anggota reskrim polsek Tenayan Raya.

Keterangan tersebut diungkapkan Kapolsek Tenayan Raya, M. Hanafi Tanjung saat ditemui pada Rabu (6/3/19).

"Pelaku ditangkap di ruang tunggu RS Bhayangkara Polda Riau, Selasa petang kemarin," kata Hanafi.

Kepada polisi, JH mengaku melakukan penganiayaan itu untuk memberi pelajaran kepada R.

"Karena menurut pelaku korban bandel dan tidak mau patuh. Padahal korban ini sudah patuh," ujar Hanafi.

R memang sudah cukup lama tinggal bersama pelaku lantaran orang tuanya menitipkannya.

Orang tua korban dan pelaku sudah kenal sejak lama karena pernah berada dalam satu pekerjaan yang sama di Duri.

Penganiayaan terhadap R diduga telah terjadi semenjak Januari 2019 lalu.

Pelaku akan dijerat dengan pasal 80 Ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (sr5, tn)






Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved