Jum'at, 29 Maret 2024  
Hukrim / Kesal Dengar Suara Petasan, Pria Ini Tembak 2 Bocah SMP hingga Ambruk
Kesal Dengar Suara Petasan, Pria Ini Tembak 2 Bocah SMP hingga Ambruk

Hukrim - - Rabu, 15/05/2019 - 09:22:08 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Cara Guruh Sandi Setiadji (40) tunjukkan ketidaksukaannya ulah remaja bermain petasan terbilang sadis. Dia nekat menembak dua remaja pakai senapan angin pada Selasa (7/5/19) dini hari lalu.

Dua remaja tersebut sedang berada di pos kamling Jalan Arjuna, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Jawa Tengah.

Guruh membidik Arif Syawaludin Hanafi dan Zidni Ilman Muhammad dari lantai 2 rumahnya menggunakan scope. 

"Dor, dor," begitu senapan meletus, dua siswa SMP itu pun terjungkal berlumuran darah.

Arif tertembak di betis kiri sedangkan Zidni tertembak di betis kanan.

"Jadi tersangka ini punya anak kecil berusia dua tahun.

Anak-anak SMP itu berisik terus di pos ronda.

Karena kesal, tersangka pun menembak mereka," jelas Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah di Mapolres, Senin (13/5/19) sore.

Peluru membuat dua korban penembakan tersebut mengalami luka di betis.

Setelah dibawa ke RSUD Kardinah, ditemukan peluru proyektil di masing-masing betis korban.

AKBP Siti Rondhijah mengatakan, pelaku menembak korban menggunakan senapan angin PCP Bocap 500 cc kaliber 4,5 mm.

Jarak tembak sekira 25-30 meter dari lantai 2 tempat tinggal pelaku.

Guruh mengaku tega melakukannya karena kesal terhadap para korban.

Mereka membuat kegaduhan di pos kamling dan bermain petasan.

Padahal anaknya yang masih kecil sedang tidur pulas.

"Tersangka penembakan kami jerat Pasal 80 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 351 KUH Pidana," terang AKBP Rondhijah.

Masing-masing ancamannya hukuman penjara 3 tahun 6 bulan dan 2 tahun 8 bulan.

Kapolres meminta warga tidak bertindak bak koboi dalam masalah lingkungan atau melakukan kekerasan.

Ada banyak cara yang bisa ditempuh dengan mengedepankan pendekatan sosial.

Di antaranya menegur atau melaporkan kepada ketua lingkungan setempat agar ada jalan keluar.

Perlu diketahui, senapan angin PCP menggunakan sumber udara bertekanan atau Pre Charged Peneumatic (PCP).

Biasanya memiliki tekanan yang besar antara 2.000 - 3.000 psi, dapat melontarkan peluru sampai kecepatan lebih dari 1.000 fps.

Senapan PCP biasanya dipompa dengan menggunakan tabung gas atau pompa mekanis konvensional.

Di sisi lain, peluru kaliber 4.5 mm merupakan kaliber paling umum atau paling banyak digunakan.

Kaliber ini dipakai juga di lomba menembak Olimpiade ISFF.

Peluru ini mempunyai lintasan yang paling datar sehingga menjadikannya paling akurat. (sr5, tn)


Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved