Kapolres Dumai, AKBP Andri Ananta Yudistira mengungkapkan, secara kasus, lakalantas di Kota Dumai menurun.
"Secara kasus, lakalantas di kota Dumai menurun. Selama 2019 berjumlah 63 kasus, sedangkan di 2018 ada 65 kasus atau turun 3 persen. Namun jumlah korban meningkat," kata Kapolres Kamis (2/1/20).
Dijelaskannya, 2019 sebanyak 31nyawa melayang akibat kecelakaan lalulintas, angka tersebut meningkat 55 persen dibanding tahun 2018 hanya 20 kasus.
Masih kata Kapolres, untuk korban luka berat akibat laka lantas selama 2019 berjumlah 25 kasus angka ini menurun dari tahun 2018 yang berjumlah 33 kasus.
Untuk luka ringan juga menurun, selama 2019 akibat laka lantas berjumlah 50 kasus, sedangkan di 2018 sebanyak 72 kasus.
Lebihlanjut dijelaskannya, selama 2019 untuk kerugian materil akibat lakalantas, menurun hingga 49 persen dari tahun 2018. Dimana pada 2019 kerugian materil berjumlah Rp 83.600.000 sedangkan di tahun 2018 sebanyak, Rp 164.100.000.
AKBP Andri menjelaskan untuk tilang ada kenaikan sebesar 85 persen, 2019 ada 12.172 tilang, sedangkan di 2018, hanya berjumlah 6.581 tilang.
Untuk teguran juga meningkat sebayak 56 persen, pada 2019 ada 1966 teguran sedangkan 2018 berjumlah 1.257 teguran.
Dengan meningkatnya jumlah tilang dan korban jiwa selama 2019, Polres Dumai akan terus melakukan sosialisasi demi memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam meningkatkan pemahaman berlalu lintas yang baik.
"Kita akan berupaya memaksimalkan peran Satlantas dalam meningkatkan kesadaran masyarakat berlalulintas, agar angka tilang dan korban jiwa akibat laka lantas dapat turun," paparnya.
Dirinya berharap, dengan dimaksimalkanya peran satlantas dalam memberikan pemahaman berlalulintas dengan baik dan benar kepada masyarakat, di 2020 bisa menurun angka tilang dan korban jiwa.(sr5,hr)
.jpg)
