Kamis, 28 Maret 2024  
Iptek / Data Facebook Bocor, Zuckerberg: Saya Minta Maaf
Data Facebook Bocor, Zuckerberg: Saya Minta Maaf

Iptek - - Rabu, 11/04/2018 - 11:42:50 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg menyesali keamanan jejaring sosial buatannya yang kebobolan dan membuat data para penggunanya disalahgunakan tanpa izin. Atas kelalaiannya tersebut, Zuckerberg meminta maaf.

Dalam kesaksian tertulisnya kepada anggota Kongres Amerika Serikat (AS), Zuckerberg mengakui bahwa jejaring media sosial seharusnya dapat berbuat lebih banyak untuk mencegah penyalahgunaan data para penggunanya.

"Kami tidak melihat cukup luas tentang tanggung jawab kami, dan itu adalah kesalahan besar. Itu adalah kesalahan saya, dan saya minta maaf," kata Zuckerberg seperti dilansir The Washington Post pada Selasa (10/4/18).

Zuckerberg mengatakan, seharusnya pihaknya dapat mencegah penyalahgunaan jejaring media sosial, seperti penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian, keterlibatan pihak asing dalam pemilihan umum, serta perlindungan data penggunanya.

"Saya yang membuat Facebook, saya memimpinnya, dan saya bertanggung jawab atas yang terjadi di sini," kata Zuckerberg.

Skandal Cambridge Analytica, yang melibatkan layanan Facebook, disebut telah mencuri data 87 pengguna jejaring sosial tersebut. Cambridge adalah konsultan untuk tim kampanye pemenangan Donald Trump saat pemilihan presiden AS pada 2016.

Saat itu, Trump, yang diusung Partai Republik, berkompetisi melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Diduga, data para pengguna Facebook dari AS digunakan untuk menyusun strategi kampanye pemenangan Trump.

Kejadian ini terungkap ke media massa pada pertengahan Maret lewat Christopher Wylie, yang membocorkannya ke media massa. Berita ini lalu diberitakan oleh media New York Times, Guardian, dan Observer serta menjadi pemberitaan global. Manajemen Facebook dituding tidak melindungi data para penggunanya secara layak.

Manajemen Facebook mengakui adanya kebocoran data 87 juta akun penggunanya. Akun yang paling banyak dibobol adalah milik pengguna asal AS, yakni 70,6 juta akun, diikuti akun asal Filipina sebanyak 1,1 juta. Indonesia ada di urutan ketiga sebanyak 1.096.666 akun.

Kepala Divisi Humas Kepolisian RI, Irjen Setyo Wasisto mengatakan hingga saat ini belum ditemukan adanya pengguna media sosial Facebook di Indonesia yang datanya dicuri untuk kepentingan tertentu. "Kalau di sini, sampai sekarang, hasil penelusuran kami dan Kemkominfo, belum ada yang sejenis Cambridge Analytica," katanya seperti dilansir tempo.co.

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi akan memanggil perwakilan Facebook di Indonesia untuk diperiksa. Kendati demikian, jadwal pemanggilan belum dipastikan.

Setyo menambahkan, hingga saat ini, polisi belum menerima laporan dari masyarakat terkait kebocoran data pengguna Facebook. "Mengenai pencurian data, kami belum mendengar adanya laporan," katanya. (sr5, in)



Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved