PEKANBARU, situsriau.com - Bila dibanding tahun 2017 lalu untuk periode yang sama, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Pekanbaru tahun ini terjadi penurunan signifikan.

Jika pada minggu ketujuh tahun 2017 lalu tercatat ada 78 kasus DBD, di pekan ketujuh tahun 2018 ini jumlah tersebut turun sekitar 50 persen atau 33 kasus.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti. Menurutnya, pada pekan ketujuh kasus penderita DBD di Pekanbaru bertambah 8 orang. "Pekan ketujuh ini tercatat ada 8 orang yang terkena DBD," tutur Gustiyanti, Selasa (20/2/18).

Dijelaskan, dari 8 orang kasus DBD, tercatat di Kecamatan Tampan terdapat dua orang.

"Di pekan ketujuh, di Kecamatan Tampan dua orang. Sisanya terdapat di Kecamatan Senapelan, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kecamatan Rumbai, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Marpoyan," ujar Gustiyanti.

Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih, terkait penanganan DBD ini , ada beberapa program pencegahan dan penekanan angka penyakit akibat korban gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut yang saat ini dilaksanakan oleh Dinkes Pekanbaru.

"Kami (Diskes Pekanbaru, red) lebih mengutamakan sosialisasi ke masyarakat. Pendekatan secara promotif dan preventif. Selain itu kami juga telah membuat program satu rumah satu kader jumantik," terang Zaini.

Dengan demikian, menurut dr Ziany angka korban DBD bisa ditekan. Sehingga dari waktu ke waktu per pekannya per pekannya  angka kasus DBD tak meningkat terlalu tajam. (sr5, in)