PEKANBARU, situsriau.com - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat pada periode Januari-April 2018, jumlah temuan kasus HIV di Kota Pekanbaru mencapai 135 kasus. Sebagian besar, kasus ini ditemukan pada usia produktif.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru, Hasan Supriyanto, mengatakan jika data tersebut diperoleh berdasarkan temuan di layanan kesehatan yang menyediakan tes HIV baik di puskesmas mauapun di rumah sakit.

"Di Kota Pekanbaru sudah 21 puskesmas yang bisa melayani tes HIV. Dan rumah sakit yang ada di Pekanbaru baik yang milik Pemda dan swasta juga sudah bisa melayani tes HIV," kata Hasan, Kamis (12/7/18).

Hasan menambahkan, temuan kasus ini tentu menjadi keprihatinan kita bersama, tetapi di sisi lain terbukanya kasus ini juga merupakan bentuk upaya kita bersama dalam membuka fenomena gunung es kasus HIV.

"Upaya pemberian informasi yang dilakukan banyak pihak membuat masyarakat menjadi sadar untuk melakukan tes. Sarana dan prasarana untuk melakukan tes di Kota Pekanbaru juga sudah semakin mudah," imbuhnya.

Untuk itu, dengan ditemukannya kasus yang seperti ini, sudah waktunya bagi semua pihak untuk waspada dan senantiasa menjaga untuk tidak melakukan tindakan atau perilaku yang beresiko terinfeksi HIV.

"Peningkatan iman dan taqwa dan peningkatan ketahanan keluarga menjadi penting dan strategis untuk diupayakan," singkatnya.

Tidak hanya itu saja, Hasan juga berharap bagi masyarakat Pekanbaru yang pernah melakukan perilaku beresiko terinfeksi HIV dapat melakukan tes.

"Hasil tes akan menjadi rahasia kecuali diketahui oleh yang bersangkutan dan petugas medis yang melakukan pemeriksaan. Petugas medis yang melakukan pemeriksaan juga akan merhasiakan hasil tes tersebut," pungkasnya.

Lebih jauh, KPA Kota Pekanbaru serta pihak terkait juga akan terus berupaya untuk melakukan sosialisasi tentang langkah penanggulangan kasus HIV/AIDS agar tidak terus meningkat. (sr5, ck)