Kamis, 25 April 2024  
Kesehatan / Fakta Soal Daging Panggang Bisa Sebabkan Kanker, Ini Penjelasan Peneliti
Fakta Soal Daging Panggang Bisa Sebabkan Kanker, Ini Penjelasan Peneliti

Kesehatan - - Senin, 15/07/2019 - 11:01:27 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Makanan yang dibakar disinyalir sebagai salah satu penyebab kanker. Lantas, benarkah makan daging panggang bisa memicu perkembangan sel kanker? 

Dilansir dari Huffington Post, penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis daging termasuk daging sapi, unggas, babi dan ikan berpotensi membentuk karsinogenik. Zat kimia karsinogenik yang dikenal sebagai heterocyclic amines (HCA) dan polycylic aromatic hydrocarbon (PAH) muncul pada makanan yang hangus ketika dipanggang di atas api. 

Dalam penelitian di laboratorium, zat kimia ini bersifat mutagenik yang menyebabkan perubahan DNA menjadi risiko berkembangnya sel kanker. Hal ini juga ditegaskan peneliti di National Cancer Institute. 

Theodore M. Brasky, seorang ahli epidemiologi kanker di Comprehensive Cancer Center di Ohio State University mengatakan makanan yang dibakar tidak menjadi satu-satunya penyebab kanker. 

"Studi pada manusia memang agak lebih sulit karena harus meneliti banyak aspek. Namun demikian ada banyak penelitian epidemologis yang menunjukkan orang yang makan daging panggang cenderung memiliki risiko kanker yang lebih tinggi," beber Brasky.

Di lain sisi ada Kirsten Moysich, seorang ahli pencegahan kanker dan kesehatan masyarakat di Roswell Park Comprehensive Cancer Center di Buffalo, New York juga memiliki anggapan serupa. 

"Beberapa penelitian menunjukkan orang yang makan banyak daging panggang berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, prostat, dan pankreas, tetapi untuk jenis kanker yang lain belum menunjukkan hubungan ini," katanya.

Efek negatif dari daging panggang akan semakin berdampak ketika yang disantap adalah daging olahan seperti sosis hingga daging burger beku. "Badan Internasional untuk Penelitian Kanker telah menunjuk daging olahan sebagai satu kelompok karsinogenik. Ini jadi bukti kalau daging olahan memberi dampak lebih buruk, apalagi ketika diolah dengan cara dipanggang," lanjut Brasky. 

Diperkirakan, setiap konsumsi 50 gram daging olahan maka sama saja meningkatkan 18 persen resiko kanker. Apalagi ditambah lagi dengan daging olahan yang dipanggang sampai gosong. 

Sebagai salah satu langkah antisipasi, Moysich menyarankan untuk membuang bagian daging yang gosong. Ia juga menyarankan untuk memanggang sayuran dan buah yang tidak menghasilkan zat karsinogenik. 

Sebagai saran juga, Brasky mengatakan untuk memasak dengan teliti dan jangan sampai gosong. "Berhati-hati, daging tidak boleh gosong. Jadi kalau memasak di luar ruangan, coba turunkan suhunya," kata Brasky.

Tak hanya itu, bumbu yang digunakan pada makanan yang dipanggang juga membantu menurunkan resiko munculnya karsinogenik. Menurut Institut Penelitian Kanker Amerika, bumbu rendaman daging bisa menjadi pemisah antara daging dan api. 

Intinya, menyantap daging panggang tidaklah dilarang namun konsumsinya harus dengan bijak. Makan secukupnya saja karena apapun yang berlebihan tidaklah baik. Saat makan daging panggang juga sertakan mengonsumsi sayuran, kurangi alkohol dan rokok.(sr5, dc)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved