Kamis, 28 Maret 2024  
LifeStyle / Pria Terkaya di Jepang Panen Duit dari Bisnis Esek-esek
Pria Terkaya di Jepang Panen Duit dari Bisnis Esek-esek

LifeStyle - - Selasa, 14/01/2020 - 09:22:49 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Keishi Kameyama merupakan salah satu orang terkaya di Jepang. Dia adalah pemuda dengan kerajaan bisnis media dan teknologi yang juga pernah membagi ilmunya tentang start-up kepada mahasiswa Jepang.

Kameyama adalah pemilik perusahaan kerajaan media dan teknologi DDM.com. Sedikit yang tahu bahwa bisnisnya itu berawal dari situs porno yang bernama Pornhub.

Meski begitu Kameyama merupakan sosok yang profesional. Dia menyajikan pornografi bukan untuk pribadi. Dia menganggapnya hanya sebagai produk yang bisa dijual.

Kameyama yang sudah berkecimpung di dunia pornografi selama 3 dekade mengatakan, dia memasarkan film dewasa bukan untuk dinikmatinya sendiri. Baginya pornografi adalah sesuatu yang bisa dijual dan mengambil keuntungan, tidak berbeda dengan produk lain.

"Saya tidak masuk ke bisnis film dewasa ini karena saya penggemar (film porno). Tapi itu adalah eksperimen yang berhasil, dan begitu saya punya uang, saya ingin mencoba hal-hal lain juga," ujarnya dilansir dari Independent.

Kameyama mulai memproduksi film porno pada akhir 1980-an setelah mendapati dirinya tidak punya uang untuk membiayai film non-dewasa. Pada tahun 1998, ketika ia meluncurkan layanan streaming web pertama di Jepang, DMM sudah menjadi produsen film porno terbesar di Jepang.

Dalam satu dekade, lebih dari satu juta pengguna internet membayar untuk streaming film porno milik Kameyama. Dengan semua bola mata yang terpaku pada situsnya, ia mulai mencari hal-hal lain yang mungkin ingin dibeli oleh para penonton pria.

Lalu pada 2009, Kameyama membeli perusahaan pialang saham online yang tengah kesulitan. Perusahaan itu dia benahi yang menelan biaya hampir US$ 100 juta. Kemudian perusahaan itu diubah menjadi platform perdagangan mata uang asing paling populer di Jepang.

Perusahaan itu membuat DMM menjadi semacam Las Vegas virtual. DDM melayani hasrat sebagian orang yakni seks dan uang.

Dari situ bisnis Kameyama bercabang menjadi bisnis yang lebih ramah keluarga. Misalnya dia mulai mengembangkan video game hit 'Fleet Collection'.

Kameyama juga membeli perusahaan pengembang perangkat lunak Rwanda, bersama dengan saham di perusahaan pembayaran elektronik terbesar Rwanda. Keputusan itu terinspirasi ketika dia sedang liburan ke Afrika.

Bagaimana cerita masa kecil Kameyama?

Masa Kecil Kameyama

Kameyama tumbuh di kota kecil di tepi laut yang bernama Kaga, Jepang. Orang tua Kameyama mengelola kabaret, sebuah klub di mana para pria membayar untuk menikmati pertunjukan dan ditemani wanita.

Usaha orang tuanya itu bukan rumah bordil, tapi juga tidak terpisah dengan dunia itu. Dia terbiasa tumbuh dengan keadaan itu.

Setelah lulus dari sekolah akuntansi sekitar tahun 1980, Kameyama mengatakan dia menganggap hampir semua pekerjaan menjanjikan pembayaran dengan bagus. Dia pernah menjadi penari setengah telanjang di klub gay Chippendale meski hanya singkat. Suatu kali, ia mencoba pekerjaan di rumah sakit sebagai pencuci mayat.

Saat dia berusia 20-an, Kameyama memiliki beberapa toko film sewaan. Tapi dia tahu itu tidak akan bertahan lama.

Untuk bertahan, Kameyama memutuskan untuk mencoba membuat film alih-alih menyewanya. Dia mendirikan pabrik film pornonya di sebuah supermarket kosong, di mana dia menggunakan ribuan perekam video rumah tangga untuk menyalin dari kaset master. Kegiatan itu berjalan siang dan malam.

Dia mampu meyakinkan sebagian besar toko video untuk menjual produknya dengan tawaran yang sangat baik. Mereka hanya cukup membayar ketika sudah terjual.

Lalu dia juga memberikan mesin kasir yang dikembangkan Kameyama yang terlihat seperti komputer tablet. Dia memberikannya kepada toko pelanggan secara gratis, sebagai ganti catatan penjualan mereka.

Namun, inovasi terbesar yang dia lakukan adalah membuat situs porno online. Meskipun pilihan itu pada 1998 bukanlah keputusan yang baik. Saat itu penggunaan DVD masih terbilang baru dan hanya sekitar satu dari lima rumah tangga Jepang yang memiliki akses internet.

Tapi DMM.com sekarang menjual sekitar setengah dari video dewasa yang diperkirakan bernilai US$ 1 miliar yang dibeli di Jepang setiap tahun. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved