Luas Taman Nasional Tesso Nilo Tinggal 25 Ribu Hektar Senin, 06 Februari 2017 | 10:34
PEKANBARU,situsriau.com - Luas Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terus berkurang akibat kebakaran hutan dan lahan serta perambahan dan pembalakan liar. Dari luas awal 80 ribu hektar kini yang tertinggal hanya 25 ribu hektar saja.
Demikian dikatakan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mahfud, di Pekanbaru, Minggu (5/2/17). Katanya, pihaknya telah menyiapkan konsep untuk melakukan revitalisasi di kawasan yang dirambah.
"Ada langkah-langkah penting yang kita dilakukan di sana. Pertama, memperkuat ekonomi desa-desa sekitar. Bila ekonomi masyarakat kuat, maka mereka tidak lagi melakukan pembalakan dan perambahan hutan," kata Mahfud.
Lalu, BBKSDA melalui Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Wilayah II Sumatera bersama TNI dan Polri juga melakukan patroli rutin yang dimulai sejak Januari 2017 lalu. "Petugas gabungan menjaga dan tinggal di kawasan hutan selama 20 hari dalam sebulan. Program itu terus dilakukan selama setahun ke depan," katanya.
Selanjutnya, tim gabungan juga sedang memetakan keberadaan cukung pembalakan liar dan perambahan hutan. "Cukong siapa saja, ini sedang kita lakukan dan identifikasi. Dengan patroli juga diharapkan dapat membantu pemetaan dan menjaga kawasan hutan tersisa," ujarnya.
Selain itu, BBKSDA Riau juga mempertimbangkan konsep hutan sosial. Meski konsep itu belum sepenuhnya selesai, namun Mahfuf menyebut upaya itu diharapkan dapat merevitalisasi kawasan TNTN yang sebagian besar telah dirambah.
Sedangkan Supartono, mengatakan TNTN menjadi satu dari sejumlah kawasan konservasi yang marak terjadi pembalakan dan perambahan lahan. Akibatnya, setiap tahun kawasan hutan yang kaya akan flora dan fauna di Riau menjadi ajang berkumpulnya titik-titip api. "Luas TNTN yang tersisa hanya 25.000 sampai 30.000 hektare dari total luas awal 80.000 hektare," katanya. (sr5, an)