Sambangi PLN Pusat Bersama Gubernur Riau Bupati Zukri Sampaikan Keluhan Masyarakat Terkait Banjir Akibat Dibukanya Pintu Waduk PLTA Selasa, 06 Mei 2025 | 22:30
JAKARTA, situsriau.com- Bupati Pelalawan H.Zukri Misran memanfaatkan kunjungan kerja ke beberapa Kementerian dan BUMN untuk menyampaikan kondisi pembangunan di daerahnya yang perlu bantuan pemerintah pusat.
Salah satunya Bupati Zukri menyampaikan keluhan terkait pembukaan Pintu Waduk PLTA Koto Panjang, yang selalu menyebabkan Banjir di ruas jalan lintas timur Pelalawan.
Pembukaan pintu PLTA membuat ekonomi masyarakat lumpuh sehingga pihaknya banyak menerima masukan dan keluhan dari masyarakat.
Menurut Zukri, masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Kampar disebut terdampak pembukaan pintu. Sepanjang 2024-2025 ini saja setidaknya hampir 4 kali terendam dan aktivitas jalan lintas timur sumatera dari KM 72-84 lumpuh.
Ketua PDIP Riau itu berharap ke depan PLN bisa berkoordinasi jelang pembukaan pintu waduk. Sehingga Pemkab Pelalawan yang wilayahnya terdampak aliran air sungai bisa bersiap.
"Kita mau PLN koordinasilah sebelum buka tutup. Jadi kami berharap bisa diatur agar tak berdampak ke masyarakat, tahun 2025 ini saja kita sudah 2 kali dan 2024 juga," ujar Zukri saat pertemuan dengan Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Zukri mengungkap pembukaan pintu waduk membuat kampung halamannya terendam banjir.
Bahkan tercatat ada 3.388 kepala keluarga dengan 11.577 jiwa terdampak. Selain itu 28 ruas jalan, 117,7 KM jalan terdampak banjir. Termasuk 12 KM jalan nasional dari KM 72-84 dan Jalan Provinsi 25 KM di ruas Teluk Meranti Pulau Muda serta 6 KM jalan Pelalawan.
"Ini kerugiannya cukup besar, bukan hanya infrastruktur saja. Tapi ekonomi, pertanian, perkebunan. Kasihan orang tanam sawit baru 2 tahun, baru tumbuh tewaslah," kata Zukri.
Masukkan itu tak hanya disampaikan pada PLN saja. Zukri persoalan itu disebut telah disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas. Ia ingin persoalan pembukaan waduk ke depan bisa teratasi.
"Kita sampaikan tidak hanya ke PLN, tapi juga ke Bappenas dan instansi terkait ya. Termasuk kan bisa itu pembuatan waduk baru atau normalisasi Sungai Kampar itu sendiri, intinya kita mau persoalan ini tak terjadi lagi ke depan," kata Zukri. ***