Hewan Kurban Bupati Inhu Menyapa Desa, Masjid dan Mushola Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:37
INHU, situsriau.com- Suasana Idul Adha 1446 Hijriah tahun 2025 di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)-Riau, tahun ini terasa berbeda.
Di sekretariat Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Inhu, sejumlah wartawan dan masyarakat tampak sibuk menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, JMSI Inhu kembali melaksanakan kurban sebagai bentuk kepedulian dan komitmen sosial, namun kali ini, kegiatan tersebut menyimpan lebih banyak cerita dari berbagai penjuru Inhu, yang disampaikan langsung oleh Bupatinya Inhu Ade Agus Hartanto, Ketua DPRD Inhu Sabtu Pradansyah Sinurat dan Anggota DPRD Riau Dodi Nefeldi.
Tahun-tahun sebelumnya, penyembelihan hewan kurban dalam jumlah besar lazim dipusatkan di komplek Kantor Bupati Inhu, Pematang Reba, jumlahnya bisa mencapai 40 ekor sapi dan ratusan ekor kambing. Namun tahun ini, jumlah itu menyusut drastis. Hanya sembilan ekor sapi yang disembelih di sana, sisanya disebar ke berbagai desa, masjid, dan mushola yang ada di wilayah Inhu.
Langkah ini bukan tanpa alasan. Bupati Inhu, Ade Agus Hartanto, yang menyempatkan diri mampir ke sekretariat JMSI usai salat Jumat (6/6/2025) di Pematang Reba, menjelaskan bahwa perubahan strategi ini bertujuan untuk memperluas jangkauan manfaat daging kurban.
"Alhamdulillah, selain kegiatan pendistribusian daging dari sapi kurban yang disediakan pemerintah daerah, saya juga mendistribusikan hewan kurban dari para mitra ke masjid dan mushola yang kekurangan hewan kurban," ujar Bupati Ade sambil menikmati obrolan santai di kedai kopi Bang RH, tak jauh dari lokasi penyembelihan hewan kurban JMSI Inhu.
Di balik semarak Idul Adha tahun ini, Bupati Ade juga membagikan kisah yang menyentuh hati. Ade mengenang seorang warga Batang Cenaku yang pernah bernazar akan menyembelih kambing jika dirinya terpilih sebagai Bupati Inhu pada Pilkada 2024 lalu. Namun takdir berkata lain. Sebelum nazar itu terlaksana, warga tersebut meninggal dunia.
"Sedih juga rasanya, karena saya tahu betul niatnya tulus. Tapi beliau berpulang lebih dulu sebelum sempat menunaikan nazarnya, saya antarkan kambing ke sana," ucap Ade dengan nada haru.
Tak hanya bupati, Ketua DPRD Inhu Sabtu Pradansyah Sinurat juga tampak aktif berkontribusi dalam penyebaran hewan kurban tahun 2025 ini. Politisi muda yang akrab disapa Bang Nurat ini diketahui menyumbangkan sapi untuk sejumlah masjid dan kelompok masyarakat, termasuk seekor sapi berukuran besar di salah satu masjid di Inhu.
"Niat kita sederhana, ingin berbagi di momen Idul Adha. Kita coba maksimalkan peran, semampu kita, agar setiap kelompok masyarakat bisa merasakan keberkahan hari raya ini," kata Sabtu Pradansyah yang pernah berdinas sebagai anggota Polri ini.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Riau Dodi Nefeldi SH turut hadir menyapa panitia kurban di sekretariat JMSI Inhu. Kehadirannya bukan hanya sebagai tamu kehormatan, tapi juga sebagai sosok yang secara aktif menyalurkan hewan kurban kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.
Selain menyumbang hewan kurban ke berbagai pihak yang mengajukan permohonan, Dodi juga secara rutin menyelenggarakan penyembelihan dua ekor sapi besar di kediamannya, yang kemudian dibagikan langsung kepada masyarakat sekitar.
"Saya jadikan momen Idul Adha sebagai sarana silaturahmi dengan warga. Juga sebagai waktu untuk introspeksi dan mengingatkan diri pentingnya nilai kebersamaan dan berbagai," ujar Dodi dengan senyum khasnya.
Tradisi berkurban di JMSI Inhu sendiri sudah menjadi agenda rutin tahunan. Meski skalanya sederhana, nilai kebersamaan dan semangat berbagi yang dibangun selalu menjadi fondasi utama kegiatan di JMSI Inhu.
Wartawan yang tergabung dalam JMSI tak hanya melaporkan peristiwa, tapi juga menjadi bagian dari peristiwa itu sendiri perayaan Idul Adha, hadir dan memberi makna di tengah masyarakat.
Catatan penting JMSI Inhu yang dikutip dari pernyataan Bupati Ade adalah, Idul Adha bukan hanya perayaan ritual. Tapi, menjelma menjadi pengingat tentang makna pengorbanan, kepedulian, dan pemerataan berkah.
Saat hewan kurban tak lagi terpusat di kota, tetapi menyentuh mushola-mushola kecil dan desa-desa terpencil, di situlah semangat sejati Idul Adha menemukan wajahnya sejarah penting dari kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismal AS.
Dan di tengah denyut itu, JMSI Inhu yang diketuai Hotli Maruli Sirait menulis kisahnya sendiri, tentang jurnalis yang turun tangan, tentang pemimpin yang menyebar keberkahan, dan tentang masyarakat yang saling menguatkan dalam kebersamaan. **Zulpen Zuhri