Mantapkan Komitmen Kota Layak Anak, Bupati Kasmarni Paparkan Capaian Saat VLH Selasa, 24 Juni 2025 | 23:48
BENGKALIS, situsriau.com- Pemerintah Kabupaten Bengkalis menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan Kabupaten Bengkalis sebagai Kabupaten Layak Anak.
Komitmen tersebut disampaikan Bupati Bengkalis Kasmarni dalam paparannya saat mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2025 oleh Tim Verifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang berlangsung pada Senin, 24 Juni 2025 di Ruang Rapat Bappeda Bengkalis.
Kegiatan tersebut dihadiri secara virtual oleh Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kemen PPPA Dr. Endah Sri Rejeki, Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, dr. Irma Ardiana, seluruh Tim Penilai Kemen PPPA, Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi Riau Hj. Fariza.
Lebih lanjut Bupati Bengkalis Kasmarni mengungkapkan bahwa seluruh indikator KLA telah diimplementasikan dengan baik, didukung berbagai regulasi dan kolaborasi lintas sektor.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kasmarni memaparkan secara lengkap lima klaster evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) kepada tim penilai pusat.
Penjelasan disampaikan secara terstruktur dan didukung data, program, serta capaian yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bengkalis bersama stakeholder terkait.
“Kami telah membentuk gugus tugas, menyusun profil anak, dan mengalokasikan anggaran hingga Rp160 miliar untuk mendukung program KLA,” tegasnya.
Berbagai capaian strategis turut disampaikan Bukkas, sapaan akrab Bupati Bengkalis itu, mulai dari kepemilikan akta kelahiran 96,69%, KIA 70,89%, pembentukan forum anak di 85% desa/kelurahan, hingga inovasi layanan ramah anak seperti Omasuka dan ruang menyusui di berbagai fasilitas.
"Selain itu, Kabupaten Bengkalis juga berhasil menurunkan angka stunting hingga 12,5% dan meraih penghargaan nasional dalam konvergensi penanganan stunting," papar Kasmarni.
Tak hanya dari sisi kesehatan dan pendidikan, Kabupaten Bengkalis juga menggencarkan edukasi pencegahan pernikahan anak, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, hingga radikalisme. Upaya ini dilengkapi sinergi dari seluruh pihak, termasuk dunia usaha, media massa, dan masyarakat adat.
Kasmarni menegaskan bahwa semua strategi dan intervensi yang dilakukan bermuara pada satu tujuan: memberikan perlindungan dan ruang tumbuh terbaik bagi anak-anak di Negeri Junjungan.(infotorial)