Konflik Iran-Israel, Kepulangan Jamaah Haji Riau Masih Lancar Rabu, 25 Juni 2025 | 15:23
PEKANBARU, situsriau.com - Meningkatnya ketegangan konflik antara Iran dan Israel di kawasan Teluk, sejauh ini tidak mempengaruhi proses pemulangan jamaah haji dari Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, sampai hari kemarin, belum ada pengaruh terhadap proses pemulangan jamaah haji Provinsi Riau. Tidak ada penundaan. Semua proses pemulangan berjalan sesuai jadwal yang sudah ada," ujar Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Riau, Defizon, Selasa (24/6/2025).
Defizon menambahkan, kedatangan jamaah haji Kloter BTH 11 justru lebih cepat dari jadwal. "Malah untuk BTH 11 kemarin, Alhamdulillah mereka landing lebih awal. Lebih cepat 29 menit. Di jadwal pukul 01.35 WIB, tapi landing-nya pukul 01.06 WIB," ungkapnya.
Informasi dari Menteri Agama, Nasaruddin Umar, juga menegaskan bahwa proses pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi berjalan aman dan terkendali. Hal ini disampaikan saat ia meninjau langsung layanan jamaah di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi, Selasa pekan lalu.
"Kami pastikan seluruh proses pemulangan jemaah haji berjalan lancar. Keluarga jamaah di Indonesia tidak perlu cemas. Pemerintah terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk menjamin keamanan dan kelancaran kepulangan," jelasnya.
Ditegaskan pula bahwa rute penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terdampak situasi konflik dan tetap berjalan sesuai jadwal dengan dukungan penuh dari pihak keamanan Saudi.
Kendati demikian, fakta lain didapati video tiktok yang diambil dari Bandara Jedaah diketahui kepulangan jamaah haji Indonesdari yang tergabung dalam kloter 44 Surabaya mengalami penundaan dalam waktu yang tidak ditentukan.
Untuk diketahui, ketegangan di kawasan Teluk meningkat setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Pangkalan Militer AS, Al Udeid di Qatar, Senin (23/6/2025) malam waktu setempat. Serangan ini diyakini sebagai balasan atas keterlibatan militer AS dalam serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Pangkalan Al Udeid, yang menjadi markas sekitar 10.000 personel militer AS, menjadi titik utama insiden ini. Qatar menutup sebagian wilayah udaranya dan mengeluarkan peringatan perjalanan darurat bagi penerbangan sipil.
Arab Saudi mengecam serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional serta prinsip bertetangga baik. Riyadh menyatakan siap mendukung Qatar dalam menjaga kedaulatannya dari segala bentuk ancaman. ***