Bunda Literasi Riau Serukan Hak Tumbuh Anak Harus Dijaga Sabtu, 26 Juli 2025 | 21:32
PEKANBARU, situsriau.com - Bunda Literasi Riau, Henny Sasmita Wahid, menegaskan pentingnya pendekatan literasi yang menyeluruh dalam mendukung tumbuh kembang anak. Dalam kegiatan peringatan Hari Anak Nasional yang digelar di Perpustakaan Soeman HS, Sabtu (26/07/2025).
Ia menyebutkan bahwa literasi tidak lagi semata-mata soal membaca buku, melainkan juga bagaimana membentuk anak menjadi pribadi sehat, kreatif, dan penuh semangat belajar. Beragam aktivitas disiapkan untuk anak-anak, mulai dari lomba menggambar, mendongeng, hingga menghias roti dan kue.
Menurut Henny, kegiatan semacam ini dirancang agar perpustakaan menjadi lebih dari sekadar ruang baca. “Tujuannya supaya Perpustakaan ini menjadi center of excellence. Tidak hanya membaca buku, tapi ada banyak kegiatan bermanfaat lainnya. Dan mungkin orang tua yang mengantar juga bisa lebih tahu apa saja yang ada di Perpustakaan,” ungkap Henny.
“Harapannya, dari tahu mereka jadi tertarik, lalu aktif membaca dan beraktivitas di sini,” harapnya.
Bagi Henny, Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan, tapi momen reflektif bagi para orang dewasa. Bunda literasi Riau ini mengungkapkan bahwa anak-anak Indonesia adalah generasi yang harus mendapat perhatian penuh, baik dari segi pengasuhan, pendidikan, maupun kesehatan.
“Hari Anak Nasional itu adalah momentum untuk mengingatkan kembali kita sebagai orang tua dan masyarakat bahwa anak-anak harus kita perhatikan tumbuh kembangnya. Mulai dari gizi, imunisasi, hingga cara kita mendidik dan mengasuh mereka, semuanya harus dijaga agar anak tumbuh sehat dan menjadi generasi emas,” jelas Henny.
Pihaknya menyoroti tantangan masa kini, terutama terkait meningkatnya penggunaan gawai atau screen time di kalangan anak-anak. Tak hanya itu, Henny mengingatkan bahwa masih banyak anak-anak yang dieksploitasi secara ekonomi untuk bekerja di bawah umur, yang jelas bertentangan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Hal itu tentu saja tidak dibenarkan. Kita menghimbau agar orang tua memberikan hak-hak anak untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal, sesuai potensinya. Anak-anak harus mendapat kesempatan untuk bermain, belajar, dan tumbuh sesuai dengan usianya masing-masing,” tegasnya.
Henny menutup pernyataannya dengan harapan besar untuk masa depan anak-anak Riau. Ia ingin agar seluruh anak di Bumi Lancang Kuning tumbuh sehat, terpenuhi hak dasarnya, dan memiliki akses pendidikan yang layak.
“Harapan ke depannya, tentu kita ingin anak-anak Riau menjadi anak-anak yang sehat, yang terpenuhi hak dasarnya. Mulai dari imunisasi, nutrisi yang baik, pendidikan yang sesuai standar. Supaya kelak mereka bisa tumbuh jadi pribadi yang cemerlang, kreatif, dan menjadi generasi penerus bangsa,” tandasnya.
Kegiatan di Perpustakaan Soeman H.S. pada Hari Anak Nasional tahun ini diikuti oleh sekitar 500 anak. Lomba menghias roti diikuti oleh 150 anak, lomba mewarnai oleh 50–100 anak, robotik oleh 50 anak, dan mendongeng oleh sekitar 200 anak.
Para orang tua juga dilibatkan dalam permainan tradisional seperti bakiak, lari tempurung, balap goni, dan engrang. Kehadiran Bunda Literasi menjadi bagian penting dari upaya membangun ekosistem literasi yang ramah anak dan inklusif di Riau.