Sabtu, 27 Juli 2024  
Bupati Jefri Noer Akan Turun ke Desa-Desa, Optimalkan Program 5 Pilar Pembangunan

Advetorial Kampar - - Kamis, 05/05/2016 - 22:56:07 WIB
Jefri Noer saat menerima tamu di P4S Kubangjaya
KAMPAR, situsriau.com- Belum terealisasinya secara optimal program lima pilar pembangunan Kabupaten Kampar, membuat Bupati Kampar Jefri Noer mengambil langkah khusus agar progresnya berjalan sesuai harapan.

Jefry Noer mengaku akan turun langsung ke desa-desa khususnya Kecamatan Tapung untuk menjabarkan program-program pembangunan secara langsung agar masyarakat dapat memahami dan mengimplementasikan dengan baik program teraebut yang nantinya bermuara pada peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya program Rumah Tangga mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).

Hal itu dijelaskan Bupati ketika mengadakan acara silaturahmi dengan masyarakat empat desa diantaranya Desa Kenantan, Sei Lambu Makmur, Pantai Cermin, Pancuran Gading, Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Kamis (5/5/16) yang berlangsung di lokasi Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya Kecamatan Siakhulu.

Walau mengakui kurang berhasilnya  sasaran pembangunan5 pilar karena kurangnya pengawasan dari Dinas atau Instansi terkait, namun Jefri juga mengakui tidak sepenuhnya hal tersebut bisa dipersalahkan.

"Namun begitu kita juga tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada Dinas saja tetapi yang jelas semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan hingga berhasilnya pilar-pilar pembangunan tersebut," kata Jefry.



Jefri Noer memberikan penjelasan terkait proses peternakan sapi


Seperti peningkatan akhlak dan moral yang tertuang dalam pilar pertama pembangunan Kampar yang kurang berhasil disebabkan kurang kontrol dari semua pihak, khususnya orang tua yaitu kurang pengawasan terhadap anak dirumah, seperti tidak melaksanakan program magrib mengaji dan mematikan TV di waktu magrib, selain itu Pemerintah juga kurang pengawasan atas berjalannya peraturan Daerah (Perda) wajib mengaji di wilayah Kecamatan sampai ke tingkat Desa, RW dan RT, ulas Bupati.

Bahkan dewasa ini yang sangat mengkhawatirkan maraknya pengguna narkoba dikalangan anak sekolah bahkan sampai kepada penggunanya ke orang tua dan ini sudah sampai ke tingkat Desa peredaran narkoba, hal ini disebabkan kurangnya iman dan pengawasan kepada perkembangan anak,kata Bupati.

Begitu juga terhadap peningkatan ekonomi masyarakat yang tertuang pada pilar kedua, walaupun sudah banyak program dijalankan Pemda Kampar untuk peningkatan ekonomi masyarakatnya seperti adanya program pertanian terpadu atau program P4S, pelatihan menjahit bagi kaum perempuan sampai ke program terbarukan yaitu RTMPE yang dirasakan Bupati Kampar ini.

Disebabkan kurangnya pengawasan dari para penyuluh maupun Dinas teknis kepada para petani begitu juga berkenaan dengan pilar ketiga yaitu peningkatan SDM khususnya masyarakat petani di pedesaan, hal yang sama karena kurang berhasilnya di sebabkan kurangnya pengawasan dari kita semua terutama pihak terkait.

"Kalau sudah begini, kita tidak dapat saling menyalahkan karena akan percuma dan hal itu juga bukan merupakan penyelesaian permasalahan. Akan tetapi lebih baik kita saling introsfeksi diri dan memanfaatkan sisa waktu untuk dapat meyukseskan peningkatan akhlak dan moral, ekonomi masyarakat maupun SDM," harap suami Eva Yuliana ini.



Setiap waktu Jefri Noer menerima tamu yang ingin mengetahui program kerjanya di P4S Kubangjaya.


Khusus untuk program RTMPE, dalam berbagai kesempatan Bupati Jefri Noer selalu memaparkan manfaat dan kemudahan yang bisa dirasakan masyarakat.  Program RTMPE  merupakan program sederhana yang dapat dilaksanakan oleh siapapun, asalkan mau bekerja dan berusaha apalagi lingkup kerjanya di sekitar Rumah tangga, sehingga dapat di terapkan.

Diantaranya seperti  memilihara ternak sapi sebanyak 6 ekor saja, kemudian memanfaatkan urine nya, dari urine diolah  dengan proses permentasi dan ditambah campur-campuran lain bisa menghasilkan pupuk cair, yang dalam satu bulan bisa menghasilkan sebanyak 500 liter paling sedikitnya, ada juga hasil dari kotoran padat bisa dijadikan biogas untuk sumber energy.

Selain itu di lahan RTMPE ada ternak ayam petelur, kalau ayam di pelihara  sebanyak 100 ekor, akan mampu menghasilkan 60 sampai 70 butir telor  perhari. Pemilik usaha hanya memberi arahan dan mengajarkan cara kerja usaha, setelah itu mengontrolnya.

"Hal itu kan dapat dilaksanakan semua petani. Karena itu dengan memanfaatkan lahan yang hanya 1 000 meter, kalau dikelola maksimal dan memiliki ilmunya tentu mampu mensejahterakan masyarakat Kampar," ujar Jefry Noer dalam suatu kesempatan saat menerima tamu di P4S Kubangjaya.

Bupati Kampar dua periode ini juga  mengatakan bahwa program RTMPE ini lahir karena dirinya memantau kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan yang selama ini masih bergantung kepada pasokan dari luar Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau, seperti  kebutuhan daging sapi, cabe, bawang, sayur mayur, dan lainnya.

"Dengan demikian, program RTMPE ini mampu menciptakan swasembada pangan bagi petani yang menerapkan, dan dampak luasnya Provinsi Riau mampu terlepas dari ketergantungan pangan dari daerah luar," tutur Jefri Noer. (adv)


Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved