Rabu, 24 April 2024  
Kebijakan Bupati Kuansing Jadi Angin Segar Bagi Pelaku UMKM

Advetorial Kuantan Singingi - - Jumat, 08/10/2021 - 13:21:43 WIB

TELUK KUANTAN, situsriau.com- Kebijakan Bupati Kuantan Singingi, Andi Putra dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor: 36 Tahun 2021 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) di  Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuansing yang salah satu poinnya mewajibkan ASN untuk menggunakan baju batik menjadi angin segar bagi pelaku Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM) khususnya pengrajin batik di Kuansing.

Sebab Perbup tersebut dipertegas lagi dengan surat edaran (SE) Bupati Kuansing nomor: 800/SE/1119 tentang penggunaan pakaian dinas batik Kuansing bagi ASN di lingkungan Pembkab Kuansing.

"Dengan dikeluarkannya Perbup dan Surat Edaran Bupati ini, para pengrajin batik kita  (Batik Kuansing ) jadi mendapat orderan yang melimpah,"ujar Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, Industri dan UMKM (Kopdagrin UMKM) Kuansing, Azhar beberapa waktu lalu di ruang kerjanya.

Azhar menyebutkan, omset para pengrajin batik Kuansing sekarang rata-rata terjadi peningkatan mencapai 500 persen."Ini luar biasa, bahkan para pengrajin batik ini sekarang banyak yang tidak sanggup memenuhi permintaan atau orderan,"terang Azhar.

Mau tidak mau sambung Azhar, permintaan batik sekarang pakai antrian. Jumlah antriannya saat ini mencapai ribuan.


Ragam Motif Batik Khasanah Budaya Kuantan Singingi

Diakui Azhar, dampak dari kebijakan Bupati Kuansing dengan menerbitkan Perbup ini sangat membantu para pengrajin batik Kuansing, terutama di masa pandemi covid 19 ini.

Terkait hal ini sebut, Azhar, Pemkab Kuansing dalam hal ini Dinas Kopdagrin UMKM Kuansing terus memberi dorongan dan pembinan terhadap pelaku usaha batik di Kuansing.

Saat ini kata Azhar, sudah ada 15 kelompok pengrajin batik di Kuansing, masing-masing di Kecamatan Gunung Toar 7 kelompok ( kelompok batik Nagori, Batik Jalur, batik anak kuantan, batik Toar Mandiri, batik topian karak, batik kaliki, dan batik Batobo). Kemudian di Kuantan Tengah 5 kelompok ( kelompok batik Mayang Kuantan, Pinang becabang, Kari Maimbau, Pak Anyam Sirah dan Pandan Baiduri). Selanjutnya di Kecamatan Singingi ada 3 kelompok ( kelompok batik antau Singingi, Lebah dan kelomok batik Anasa's Galery).

Seluruh kelompok batik ini beberapa waktu lalu sambung Azhar, telah membentuk asosiasi pembatik Kuansing yang diketuai Surmayanti."Jadi kemarin kita bentuk asosiasi pembatik Kuansing ini. Ini lah peran kita nanti untuk terus memperkuat asosiasi ini agar kedepan usaha batik di Kuansing ini semakin berkembang,"terang Azhar.

Tercatat, dari seluruh kelompok yang ada, jumlah pengrajin batik Kuansing saat ini jumlahnya mencapai 121 pengrajin. Para pengrajin batik ini merupakan warga masyarakat Kuansing yang dikirim oleh dinas Kopdagrin UMKM Kuansing setiap tahunnya untuk mengikuti pelatihan membatik di Balai Diklat Industri ( BDI ) Padang, Sumatra Barat.

Kadis Kopdagrin UMKM Kuansing  Memamerkan Salah Satu Motif Batik Kuansing


Azhar menceritakan, sejak 2018 Pemkab Kuansing sudah menjalin kerjasama dengan BDI Padang dalam hal pelatihan membatik."Setiap tahun kita kirim untuk ikut pelatihan. Tahun 2022 mendatang untuk Kuansing diminta 4 angkatan, satu angkatan itu jumlah pesertanya 60 orang,"sambung Azhar.

Terkait batik Kuansing ini kata Azhar lagi, Pihaknya juga sudah mendaftarkan jenis motif sebanyak 8 buah ke Kemenhumham RI (HAKI) yaitu Motif Takuluak Barembai,  Motif Jalur, Motif Perahu Baganduang, Motif Silek Pangean, Motif Dayung, Motif Tugu Jalur,Motif Tugu Air Mancur, dan Motif Calempong Bararak.


Untuk batik Kuansing kata Azhar mempunyai Motif dan corak yang unik dan menggambarkan kekhasan budaya dan tradisi Kabupaten Kuantan Singingi.

Kedepan, Azhar berharap usaha batik Kuansing ini semakin berkembang dan semakin dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan Azhar memiliki cita-cita batik Kuansing dapat menembus pasar nasional bahkan internasional.

Disamping pembinaan dan pelatihan, Pemkab Kuansing juga terus berupaya untuk membantu mempromosikan batik Kuansing ini. "Tidak hanya batik, kita juga terus melakukan upaya-upaya pengembangan UMKM lainnya, seperti kuliner dan sebagainya."ujar Azhar.

Bahkan, Azhar telah merencanakan akan mendirikan gerai di kota Teluk Kuantan tepatnya di gedung Betobo."Kita akan buka gerai di gedung Betobo, nanti kita kelola, termasuk juga Dekranasda. Di gerai itu nanti ada batik Kuansing, termasuk juga produk hasil UMKM masyarakat kita seperti kuliner atau penganan khas Kuansing dan sebagainya. (Advertorial)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved