PEKANBARU,situsriau.com - Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution mengingatkan kepada pimpinan OPD dilingkungup Pemerintah Provinsi Riau, kabupaten/kota, serta pimpinan satuan kerja (Satker) pengelolaan dana APBD dan APBN untuk segera melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan, khususnya pelaksanaan belanja modal, belanja bantuan sosial (Bansos), DAK Fisik dan Non Fisik, dana bantuan operasional sekolah, serta dana desa. Hal ini karena seiring membaiknya kondisi fisikal di Provinsi Riau.

Itu diutarakan Edy Natar usai memberikan penghargaan kepada Satker dan Pemerintah Daerah se Provinsi Riau, di Gedung Daerah Balai Serindit, Jumat (22/4/2022). 

Menurut Edy, percepatan realisasi belanja APBD dan APBN sangat penting dan harus diperhatikan dengan serius. Mengingat akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pengurangan kemiskinan. 

"Yang mana seluruh kegiatan tersebut akan membantu ekonomi masyarakat yang mulai pulih dari tekanan pandemi Covid-19 yang telah melanda 2 tahun belakangan ini," ujar Edy Nasution. 

Pihaknya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak, karena perekonomian Riau menjadi salah satu perekonomian regional yang tumbuh lebih cepat dimasa pandemi Covid-19 dibanding daerah lainnya yang ada di Indonesia. 

Dijelaskan Edy Nasution, tercatat dari awal Triwulan I tahun 2021, ekonomi Riau sudah menunjukkan pertumbuhan positif dan berlanjut sampai ke Triwulan IV, dengan pertumbuhan 3,8 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Bahkan, ia memprediksi peningkatan kinerja positif juga dipercaya akan terjadi pada tahun 2022 ini. 

Kinerja positif juga ditunjukkan pada sisi fisikal pada tahun 2022 ini, pada fisikal nasional atau APBN, sebut Edy Nasution, total pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan sampai dengan 31 Maret 2022 telah mencapai 7,6 triliun rupiah. 

"Jumlah ini meningkat 64 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya," imbuhnya. 

"Pada sisi belanja, relisasi pelanja Pemerintah Pusat melalui instansi vertikan di Provinsi Riau mencapai 5,7 triliun rupiah, sehingga sampai dengan Maret 2022 telah menghasilkan surflus regional sebesar 1,8 triliun rupiah," tutup Edy Nasution. (mcr/nv/nb).