PEKANBARU, situsriau.com- Bertempat di ruang paripurna DPRD Riau, Senin (11/3/2019) digelar Sidang Paripurna terkait Pidato Sambutan Gubernur Riau masa bakti 2019-2024.
Rapat dihadiri Wagubri Edi Natar Nasution, Forkopimda Riau dan sejumlah anggota dewan serta tokoh masyarakat Riau juga Bupati se-provinsi Riau dan puluhan kepala OPD di lingkungan Pemprov Riau.
Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli beserta 3 unsur pimpinan DPRD Riau mengatakan Badan Musyawarah (Banmus) sudah menjadwalkan paripurna pidato sambutan Gubri masa bakti 2019-2024 tersebut. Karena itu, dirinya berharap agar kerjasama yang dibangun antara lembaga eksekutif dan legislatif dapat menjadikan pembangunan Riau lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
"Ini sudah dijadwalkan di Banmus, kami berharap agar visi-misi yang disampaikan bapak Syamsuar-Edy bisa dilaksanakan. Apa yang sudah menjadi komitmen benar-benar menjadi pedoman dan dapat diwujudkan," ungkap anggota Fraksi Golkar itu.
Semntara itu, dari pemerintah daerah rapat paripurna selain dihadiri langsung oleh Syamsuar, juga dihadiri Wakil Gubernur Riau Edi Natar Nasution. Tampak juga Forkopimda Riau dan sejumlah anggota dewan serta tokoh masyarakat Riau. Hadir juga Bupati se-provinsi Riau dan puluhan kepala OPD di lingkungan Pemprov Riau.
Selanjutnya, mengawali smabutannya sebagai Gubernur Riau masa bhakti 2019-2014, Syamsuar sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Riau karena telah memberikan kepercayaan untuk mengemban amanah meneruskan estafet kepemimpinan di negeri melayu ini dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan Riau lima tahun kedepan 2019 sampai dengan 2024.
"Saya bersama Wakil Gubernur Bapak Edy Natar Nasution untuk terlebih dahulu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Riau yang memberikan kepercayaannya kepada kami untuk mengemban amanah meneruskan estapet kepemimpinan di negeri Melayu ini dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan Riau 5 tahun kedepan 2019 sampai dengan 2024," ucap Gubri Syamsuar.

Disampaikan Gubernur Riau, periode kepemimpinannya 2019 sampai dengan 2024 ini merupakan periode keempat atau periode terakhir dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025. Menurutnya program akan terus dilanjutkan. "Pada periode ini kami akan tetap melanjutkan dan meningkatkan program-program pembangunan pro masyarakat yang telah dirintis oleh pendahulu kami dan kami akan terus melakukan pembenahan dan penyelesaiaan," tekad Syamsuar.
Diakatakannya, amanah besar yang dititipkan rakyat Riau harus dijalankannya dengan amanah. "Tentunya tugas yang diamanah ini, tidak mudah bagi kami karena besarnya harapan masyarakat yang dititipkan kepada kami semasa kampanye untuk menyelesaikan permasalahan sosial ekonomi masyarakat," paparnya.
Dalam pidatonya, Syamsuar juga mengungkapkan beberapa permasalahan pembangunan Provinsi Riau yang dihadapi saat ini. Beberapa hal yang menjadi sorotannya diantaranya kesenjangan kualitas Sumber Daya Manusia antar Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yang diukur dari capaian IPM Kabupaten/Kota.
"Terdapat 7 Kabupaten/Kota IPMnya berada dibawah rata-rata Provinsi (71,79) yaitu Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti,"imbuhnya.
Rendahnya IPM Kabupaten/Kota, disebabkan oleh capaian komponen pembentuk IPM, seperti Angka Harapan Hidup, dimana 11 Kabupaten/Kota berada dibawah rata-rata provinsi (70,79 tahun) dan Rata-rata Lama Sekolah terdapat 7 Kabupaten/Kota berada dibawah rata-rata provinsi (8,76 tahun)," rincinya.
Selain itu, rendahnya kualitas infrastruktur dasar bagi masyarakat seperti jalan dan jembatan. Dijelaskannya, tahun 2017 panjang jalan provinsi 2.799 Km, dengan kondisi rusak sedang sampai rusak berat mencapai 55,18%, jenis konstruksi perkerasan jalan sub standar (kerikil, tanah atau belum tembus) sebesar 34,58%.
Gubri selanjutnya menyampaikan beberapa persoalan lain yang ada di berbagai bidang seperti konektivitas ke destinasi wisata, kawasan strategis nasional dan provinsi, kawasan pesisir dan perbatasan, kawasan sumber bahan baku industri, membuka keterisoliran serta hal lainnya.

Mendapati berbagai persoalan yang harus dibenahi, dalam periode kepemimpinannya, Gubri juga mencanangkan program kerja yang mencakupi visi misinya saat berkampanye dulu. "Dari permasalahan yang dirumuskan maka visi dan misi kami tahun 2019-2024 terwujudnya Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia," janjinya.
Untuk itu, lanjut Gubri, maka dirumuskan beberapa misi antara lain mewujudkan sumber daya manusia yang beriman berkualitas dan berdaya saing melalui pembangunan manusia seutuhnya. Juga mewujudkan pembangunan infrastrukturmerata dan berwawasan lingkungan sehingga pembangunan ekonomi berdaya saing bisa diwujudkan.
Terakhit, Gubri mengatakan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah Provinsi Riau 2019 sampai dengan 2024 akan dituangkan dalam rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2019-2024 sebagai acuan pelaksanaan pembangunan 5 tahun kedepan.
"Rancangan tersebut akan disampaikan kepada DPRD untuk ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat 6 bulan setelah kami dilantik sebagaimana ketentuan Pasal 264 ayat (4) Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah," ungkap Gubri Syamsuar. (advertorial)