"Program kerja TPKAD Tahun 2022, yaitu melakukan peningkatan penyaluran KUR yang disesuaikan dengan peningkatan alokasi KUR Nasional Tahun 2022," jelas Jhon pada saat memimpin rapat Pleno I Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2022 di RCC Menara Lancang Kuning Kantor Gubernur Riau, Rabu (29/06/2022).

Lanjutnya, TPKAD juga melakukan program mengembangkan dan menambah Desa Inklusi keuangan di kabupaten/kota. "Kita juga melakukan penambahan segmen target pelajar menjadi tingkat SMP dan SMA se - Provinsi Riau serta melakukan penambahan target penyaluran kredit atau pembiayaan melawan rentenir dan penambahan target AUTP seluas 15 .000 ha dan AUTS sebanyak 5000 ekor sapi," ungkapnya.

Sebagai informasi, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) memberikan perlindungan kepada petani dari ancaman resiko gagal panen sebagai akibat dari resiko banjir, kekeringan, serangan penyakit dan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Sedangkan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap kemungkinan terjadinya risiko dalam usaha ternak.

Oleh sebab itu, ia menyatakan dalam mengembangkan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se - Provinsi Riau tentunya perlu dukungan dan kolaborasi yang baik terutama bagi kabupaten/kota yang ada di Riau.

"Tentu perlu sinergitas kita semua terutama bagi dinas dan instansi terkait yang merupakan satu rangkaian dalam TPKAD Provinsi Riau. Kita juga harus bisa berkolaborasi dengan OJK dan lembaga jasa keuangan lainnya sehinga program yang akan ditetapkan ini dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Riau," kata Armedi.

Selain itu, Karo Perekonomian Setdaprov Riau Jhon Armedi Pinem juga mengungkapkan dalam penyusunan program ini harus bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Riau. Dalam penyusunan program TPKAD ini juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan daerah, potensi ekonomi daerah yang dikembangkan dengan produk layanan jasa keuangan.

"Kita juga harus memperhatikan peningkatan usaha dari sektor yang produktif, harus bisa juga mengembangkan UMKM dan mampu melakukan cara extraordinary dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah," ujar Jhon.

Jhon Armedi menyebutkan cara extraordinary dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini seperti lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan, TPAKD harus lebih aktif terlibat untuk mendorong pendirian kelompok usaha, kelompok tani terutama koperasi.

"Harus bisa juga lebih agresif dalam hal penguatan infrastruktur, percepatan akses keuangan daerah dan meningkatkan inklusi keuangan di daerah yang masih pasif, terutama rakyat kecil dan UMKM," sebutnya.

Pihaknya menambahkan dalam penyediaan akses keuangan tentunya juga harus diiringi dengan upaya melakukan edukasi keuangan ke masyarakat agar masyarakat bisa memahami bagaimana kinerja dari program tersebut.

"Dengan pemahaman masyarakat yang cukup, masyarakat akan lebih mengetahui produk keuangan yang sesuai dengan profil dan kebutuhannya, serta dapat menghindarkan mereka dari risiko kerugian akibat dari terjerumus investasi ilegal maupun risiko akibat penggunaan teknologi," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa tujuan dilakukannya berbagai program ini juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Riau kedepannya agar lebih baik lagi.

"Harapan kami, TPAKD Se - Provinsi Riau dalam penyusunan program kerja TPAKD Tahun 2022 ini dapat berpedoman pada arah kebijakan dan Roadmap Nasional TPAKD 2021 - 2025," harapnya. (mcr/nb).