PEKANBARU - Guna menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan mejelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) 2023. Pemerintah Provinsi Riau terus mengoptimalkan serangkaian upaya.

“Upaya pengendalian inflasi terus dilakukan dengan berfokus pada keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif (4K),” terang Plt Gubernur Riau, Edy Nasution pada acara High Level Meeting TPID se-Provinsi Riau di Hotel Grand Jatra. Rabu, (15/11/2023).

Dalam waktu dekat, pihaknya melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau akan menggelar operasi pasar murah dan sidak ke pasar.

Secara berkala, akan dilakukan pula monitoring kebutuhan pasokan bahan pangan. Juga memastikan kelancaran transportasi distribusi komoditas pangan tersebut.

“Dan memperkuat komunikasi dengan masyarakat dengan iklan layanan masyarakat dan publikasi lainnya,” jelasnya.

Selain itu, Pemprov Riau berencana untuk mengintegrasikan operasi pasar murah dengan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.

“Kita juga akan mendorong gerakan tanam komoditas pangan strategis,” katanya.

Sementara itu, dalam mengatasi dampak kekeringan dan el nino, Pemprov Riau telah melakukan serangkaian rencana aksi. Mulai dari bantuan pengembangan padi gogo seluas 100 hektare di Kabupaten Rokan Hulu, padi sawah kering di Kabupaten Kuantan Singingi seluas 47 hektare dan 153 hektare di Kabupaten Kampar.

Kemudian pengeboran sumur bor untuk persawahan sebanyak 5 unit di Kabupten Kuantan Singingi, fasilitas bantuan benih padi untuk lahan yang mengalami puso.

“Dan percepatan tanam padi Agustus - September seluas 2000 hektare melalui optimalisasi perpompaan di Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak,” tutup Edy Nasution. (mcr/nb)