TELUKKUANTAN, situsriau.com - Para guru Aparatur Sipil Negara (ASN) non sertifikasi di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) hingga kini belum juga menerima dana tunjangan selama enam bulan. Hal ini terhitung sejak Juli hingga Desember 2014.

"Kalau tunjangan 2015 sudah dibayarkan semua. Tapi pada 2014 masih tersisa enam bulan belum dibayarkan," aku salah seorang guru ASN di Kuansing yang minta identitasnya disembunyikan kepada wartawan di Telukkuantan.

Pemkab Kuansing katanya, harus memberikan perhatian serius kepada nasib guru, karena mungkin ratusan bahkan ribuan guru di Kuansing sangat mengharapkan dana tunjangan tersebut dicairkan. Sebab, sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi yang kini makin sulit.

"Saya dapat informasi di daerah lain, semuanya lancar-lancar saja dan kenapa di Kuansing tidak," sebut dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kuansing, Jupirman, melalui Sekretaris Disdik, Jomaris ketika dikonfirmasi mengakui dana yang dimaksud memang belum dibayarkan.

"Itu 2014 ya, kebetulan saya saat itu belum di sini (Disdik), tapi informasi yang saya dapatkan dari Bagian Keuangan, ketika itu memang untuk pembayaran tunjangan ini. Kalau kami biasa menyebutkan Tamsil (tambahan penghasilan) tidak teranggarkan dalam APBD 2014. Jadi memang saat itu tidak teranggarkan, apa alasannya saya kurang tahu pasti kenapa," jelas Jupirman.

Jupirman menjelaskan, dana itu sudah turun dari pusat dan masuk ke Kas daerah. "Sekarang ketika hendak diajukan pencarian, pihak keuangan minta hasil audit, baru bisa dicairkan, maka kemarin telah dilakukan audit oleh BPKP, dan saat ini kita masih menunggu hasil audit tersebut," terangnya.

Tunjangan tersebut pasti akan dibayarkan, tambah Jupirman, sekarang menunggu hasil audit BPKP. Pasalnya, dana itu jelas peruntukannya. "Jadi tidak bisa digunakan untuk kegiatan lainnya. Apabila sudah keluar hasil auditnya, diserahkan ke Bagian Keuangan dan dilakukan pencairan," jelas dia. (sr5, in)