DUMAI, situsriau.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Dumai mengalami kesulitan dalam pendataan jumlah tenaga kerja (naker) di perusahaan besar di Dumai. Apalagi, adanya dugaan perusahaan tidak mempekerjakan naker lokal sebanyak 70 persen.

"Padahal, sesuai peraturan daerah (perda) nomor 10 tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan, ketentuannya 70 persen naker lokal dan 30 persen naker luar daerah. Namun, selama ini masih ada perusahaan di Dumai yang mengabaikan hal itu," ujar Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Dumai, Irwan, di Dumai, Jumat (17/3/17).

Menurutnya, pihaknya sudah melakukan upaya untuk melakukan pendataan naker di perusahaan tersebut, bahkan menggunakan surat resmi. Namun, selalu tidak berhasil atau ada penolakan.

Irwan mengatakan, upaya pendataan ulang dilakukan, ini untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan peraturan daerah atau tidak. Karena bisa saja ada indikasi dalam sebuah perusahaan pekerja luar lebih banyak dari naker lokal.

"Apakah dokumennya sudah lengkap, seperti foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), daerah asal dan kapan pekerja tersebut mulai aktif bekerja di perusahaan," ulasnya. Meski begitu, masih ada perusahaan yang memberikan data hanya jumlah total pekerja saja.

Berdasarkan data Disnaker Dumai akhir 2016, jumlah pencari kerja sebanyak 5.169 orang, yakni laki-laki 3.513 orang dan perempuan 1.656 orang. Sementara yang terealisasi hanya 2.156 orang. Jadi masih ada 3.013 orang yang belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.

"Untuk Januari dan Februari 2017, kita masih melakukan pendataan. Kita mengingatkan perusahaan saat membuka lowongan pekerjaan sebaiknya menginformasikan juga ke kita. Karena salah satu syaratnya, pencari kerja harus melampirkan kartu kuning yang dikeluarkan Disnaker Dumai," pungkas Irwan. (sr5, hr)