Sabtu, 04 Mei 2024  
Otonomi / Geger ‎Beruang Masuk ke Pemukiman Warga Dumai, Panjat Kelapa Lalu Menghilang
Geger ‎Beruang Masuk ke Pemukiman Warga Dumai, Panjat Kelapa Lalu Menghilang

Otonomi - - Selasa, 21/01/2020 - 20:16:11 WIB

DUMAI, situsriau.com - Warga Jalan Abdul Rabkhan, RT 15, Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan digegerkan dan dibuat takut akibat dua ekor beruang madu masuk ke pemukiman warga pada Senin (20/1/20) sekitar pukul 18.00 Wib.

Hafis warga RT 15, Kelurahan Bukit Timah kepada wartawan mengaku melihat langsung dua ekor beruang madu tengah memanjat pohon kelapa di pemukiman warga.

"Dua ekor beruang berwarna hitam muncul di pemukiman warga, satu ekor tengah memanjat pokok kelapa, satunya lagi bermain di bawah pokok kelapa," terang Hafis, Selasa (21/1/2020).

Ia menambahkan, penampakan dua ekor beruang jenis madu tersebut,  terjadi pada Senin sore (20/1/2020, mungkin lantaran lapar dua ekor binatang itu muncul di permukiman dan memanjat pohon kelapa.

Dua ekor beruang madu diduga berasal dari Taman Wisata Alam Sungai Dumai, akibat kelaparan hewan tersebut mencari makan hingga ke wilayah pemukiman masyarakat. 

"Usai mengambil kelapa, beruang itu lalu pergi dan hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya. Kondisi ini mengakibatkan warga ketakutan, warga khawatir hewan itu masih berkeliaran yang berkemungkinan dapat menyerang warga," Sebutnya

Dirinya akan melaporkan kejadian kepada pihak terkait.

"Akan segera kami laporkan ke pihak terkait, saat ini kami masih berjaga-jaga untuk mencegah munculnya kembali beruang tersebut," terangnya.

Terpisah, Kepala Bidang Teknis Balai konservasi sumber daya alam (BKSDA) Riau, Mahfud mengaku belum menerima informasi terkait adanya beruang yang masuk ke pemukiman warga di Kota Dumai. 

Ia menambahkan, akan menindaklanjuti informasi tersebut. Meskipun begitu dirinya berharap masyarakat tidak melakukan perbuatan yang bisa menyakiti hewan dilindungi tersebut.

"Jadi sifat alami hewan liar itu, jika tidak diganggu maka mereka tidak akan menyerang, cukup diusir dengan teriakan-teriakan saja, jangan sampai menyakiti mereka," harapnya.

Terakhir, Mahfud berharap masyarakat tidak menyakiti hewan dilindungi tersebut. "Karena jika disakiti mereka akan menyerang," pungkasnya. (sr5, hr)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved