Sabtu, 27 April 2024  
Otonomi / Kapolda dan Wakil Gubernur Riau Hadiri Pelatihan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Unilak
Kapolda dan Wakil Gubernur Riau Hadiri Pelatihan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Unilak

Otonomi - - Selasa, 25/02/2020 - 15:54:01 WIB

PEKANBARU, situsriau.com- Untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau, Universitas Lancang Kuning menggelar pelatihan kebakaran hutan dan lahan serta pencegahan kebakaran gedung, bekerjasama dengan PT Rapp.

Pelatihan dibuka oleh Wakil Gubernur Riau,Edy Natar Sip, turut hadir  Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, rektor Unilak Dr.Junaidi.SS.MHum,  jajaran wakil rektor, dekan, dan GM SHR PT RAPP, Wan Jakh.

Pelatihan diikuti  200 Mahasiswa, dan 50 anggota security dan pegawai di Materi yang telah diberikan diantaranya pengetahuan tentang gambut, peralatan pemadam, teknik dan strategi memadamkan api dll.

Wakil Gubernur Riau Edy Natar dalam arahannya mengatakan,
wilayah Riau yang luasnya 8. 815 ribu ha memiliki sebaran gambut sekitar 5juta ha atau setara 57 persen dari seluruh luas provinsi Riau. Hal ini membuat potensi karhutla menjadi tinggi. 2019 situasi karhutla sangat luar biasa. 

Selama bencana asap, pemprov Riau sudah berupaya yang terbaik untuk usaha penanggulangan.Tidak mengenal hari libur, baik Manggala Agni, BPBD termasuk relawan. Langkah lain dengan menggelar operasi penanggulangan karhutla.  Sekarang statusnya siaga darurat yang ditetapkan mulai tanggal 11 Februari hingga 31 oktober 2020 di seluruh Riau. Sebelumnya status tersebut sudah ditetapkan di Bengkalis Dumai dan Siak.

Dengan demikian kita bisa leluasa mengambil langkah untuk penanggulangan. Sebab penyelesaian bencana asap tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus bersama-sama.

Apa yang kita lakukan hari ini juga bagian dari efektivitas penanggulangan karhutla. Artinya kita sudah mmelakukan yang terbaik.

"2019 lalu, titik api tidak pernah lebih tinggi dari sumsel dan jambi. Tapi gaungnya asap paling besar ada di Riau. BMKH mengatakan angin bertiup dari selatan ke utara. Kondisi angin kemudian membelok, sampai di Riau dia berhenti.
Titik api kecil, asap besar. Ini tidak mudah kita beri pemahaman, tapi faktanya masyarakat merasakan asap itu tebal.

Lalu Kita membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi Jambi dan Sumsel untuk bersinergi menanggulangi karhutla," ujar Wagub.

Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi menyebutkan, "Saya melihat unilak sudah sangat siap dalam upaya pencegahan karhutla. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi hal ini," ungkapnya.

Apalagi saat ini secara nasional terdapat 11 titik api, 6 diantaranya berada di Riau.

Masyarakat Riau tentu sudah tidak mengharapkan lagi bencana karhutla ini. 

Dijelaskan Kapolda, relawan yang dikirim ke lokasi sudah memperoleh pelatihan dari instruktur berpengalaman.
Sebanyak 11 orang relawan diberangkatkan pada Senin, 24 Februari 2020, menuju Pulau Rupat, Bengkalis guna memadamkan api di lahan gambut.

"Rekan-rekanlah relawannya, selamat bertugas dan berlatih, kita bertemu di lapangan," ujar Kapolda.

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved