PASIR PANGARAIAN, situsriau.com - Sejumlah desa di Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), mulai mengalami krisis air bersih. Hal itu dampak dari kemarau yang terjadi akhir-akhir ini.

Desa yang sudah mengalami kekeringan akibat kemarau, yakni Desa Karya Mulya, Marga Mulya, Pasir Makmur,  Masda Makmur,  Rambah Utama, Langkitin, serta Desa Rambah Samo Barat.

Warga Desa Langkitin, Junaidi, mengatakan, saat ini sumur yang jadi sumber air bersih bagi masyarakat di Rambah Samo, sudah mulai kering. Sejumlah anak sungai yang biasanya jadi sumber air bersih warga juga untuk kegiatan mencuci dan mandi, saat ini kondisinya sudah mulai mengering.

Guna memenuhi kebutuhan air bersih, warga sejumlah desa di Rambah Samo kini mengandalkan sumber air dari embung, yang berada tidak jauh dari desa setempat. Bagi desa yang tidak memiliki embung, kini warga terpaksa harus melangsir air dari beberapa sungai besar di Kecamatan Rambah Samo, seperti Sungai Dua Indah dan Sungai Surau Gading dengan jerigan termasuk penampungan lainnya.

"Bagi warga yang mampu, mereka beli air PDAM dengan harga Rp200 hingga Rp250 ribu per tangki ukuran 5000 liter," kata Junaidi.

Camat Rambah Samo, Zulbahri, mengaku dirinya sudah mendengar kabar sejumkah desa yang telah mengalami kekeringan. Namun ia menyatakan belum mendapatkan laporan tertulis dari desa tentang adanya kekeringan.
“Saya memang pernah dengar adanya kekeringan namun sampai sekarang belum ada laporan tertulis dari desa tentang adanya kekeringan," kata Zulbahri.

Ditanya apa upaya pemerintah kecamatan Rambah Samo dalam mengatasi krisis air bersih, Zulbahri menyatakan, masih menunggu surat tertulis dari masyarakat yang membutuhkan air bersih sehingga dapat dijadikan dasar untuk meminta ke Pemkab Rohul untuk mensuplai air ke masyarakat. (sr5, in)