PEKANBARU, situsriau.com - Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau Edwar Sanger mengatakan puncak kemarau kering di Riau sudah berlalu. September hingga akhir tahun diprediksi akan terjadi musim hujan.

"Kalau sesuai perkiraan awal musim kemarau kering atau puncaknya itu terjadi pada bulan Agustus. Sekarang September diperkirakan sudah memasuki musim hujan meskipun masih belum penuh," ujar Edwar Sanger, Kamis (13/9/18).

Menurut Edwar Sanger puncak kemarau kering tersebut Riau bisa mengantisipasi tanpa terjadi bencana asap alias mempertahankan Riau bebas asap sejak 2016 silam.

"Alhamdulillah meskipun Agustus lalu puncak kemarau keringnya tahun ini, namun kita berhasil mengantisipasi dan tidak sampai terjadi bencana asap," jelas Edwar Sanger.

Namun demikian pihaknya tetap melakukan tugas rutin sebagaimana yang dilakukan setiap harinya yakni melakukan patroli darat dan udara sebagai upaya pencegahan.

Karena status Riau sendiri masih siaga darurat di Riau. "Kita tetap patroli rutin karena kemungkinan kebakaran masih bisa terjadi," ujarnya.

Saat ini empat Helikopter water bombing dan patroli masih standby di Riau, ini sudah dikurangi dari sebelumnya yang berjumlah enam unit.

Keberadaan Helikopter ini di Riau hingga Oktober mendatang.

"Kalau memang musim hujan akan melanda Riau maka akan ada pertimbangan untuk menurunkan status. Karena akan banyak anggaran habis jika status tetap siaga darurat," tegasnya. (sr5, tp)