Sabtu, 27 April 2024  
Lingkungan / Asap Karhutla Provinsi Lain Terpantau Belum Capai Riau
Asap Karhutla Provinsi Lain Terpantau Belum Capai Riau

Lingkungan - - Kamis, 08/08/2019 - 17:14:19 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Kamis pagi tadi, sebanyak112 titik panas yang menjadi indikasi awal kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terpantau satelit di wilayah Sumatera.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pukul 06.00 WIB, seratusan titik panas atau hotspot tersebar di sembilan provinsi dan paling banyak di Riau, yakni ada 59 titik.

“Di Sumatera 112 titik panas, Riau 59 titik,” kata Staf Analisis BMKG Stasiun Pekanbaru," kata Sanya Gautami.

Selain di Riau, titik panas banyak terpantau di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang masing-masing ada 15 titik. Kemudian di Jambi 13 titik, Aceh 3 titik, Kepri dan Sumatera Utara masing-masing 2 titik, Sumatera Barat 4 titik, dan Lampung satu titik.

“Namun asap karhutla dari provinsi lain sejauh ini belum terpantau mencapai Riau, asap masih berasal dari kebakaran di Riau sendiri,” ujar Sanya.

Dari 59 hotspot di Riau, daerah paling banyak adalah Kabupaten Indragiri Hilir yakni 14 titik. Kemudian Siak  11 titik, Bengkalis, Indragiri Hulu dan Pelalawan masing-masing 8 titik, Rokan Hilir dan Kampar masing-masing 4 titik, dan Kepulauan Meranti ada dua titik.

Dari jumlah tersebut ada 37 dipastikan titik api, paling banyak di Indragiri Hilir dengan 9 titik. Kemudian di Siak 7 titik, Pelalawan 6 titik, Indragiri Hulu dan Bengkalis masing-masing 5 titik, Rokan Hilir dan Kampar masing-masing 2 titik, dan Meranti satu titik api.

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK mencatat luas indikatif kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 135.747 hektare sejak Januari hingga Juli 2019.

“Luas Indikatif Karhutla dilakukan melalui perhitungan mengunakan Interpretasi Citra Satelit Landsat OLI/TIRS, yang dioverlay dengan data sebaran titik panas (hotspot), sampai verifikasi groundcheck di lapangan dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni,” kata Kepala Seksi Peringatan danDeteksi Dini, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Eva Famurianty dalam diskusi Pojok Iklim LKHK di Jakarta, Rabu (7/8/19).

Luas indikatif Karhutla mencapai 135.747 hektare itu terdiri dari lahan gambut  31.002 hektare dan lahan mineral 104.746 hektare.

Riau merupakan provinsi yang mengalami karhutla paling luas yakni 27.635 hektare.(sr5, ck)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved