Sabtu, 27 April 2024  
Pendidikan / Komisi A DPRD Kuansing Tinjau Dua Sekolah di Sentajo Raya dan LTD
Komisi A DPRD Kuansing Tinjau Dua Sekolah di Sentajo Raya dan LTD

Pendidikan - - Rabu, 15/11/2017 - 19:38:31 WIB

TELUK KUANTAN, situsriau. com - Untuk mengetahui secara langsung kondisi bidang pendidikan di lapangan, Komisi A DPRD Kabupaten Kuantan Singingi turun meninjau sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Kuansing.

Selasa (14/11/17) kemarin, sejumlah anggota Komisi A diantaranya, Fitri Fita, Solehudin, Maspar Mahmur, Maruli Tamba, Darmizar dan Mutiara meninjau SMP Negeri 05 Kecamatan Sentajo Raya di desa Marsawah dan SD Negeri 009 Kecamatan Logas Tanah Darat di desa Sako Margasari.

Usai meninjau kedua sekolah tersebut, Fitri Fita kepada wartawan mengatakan bahwa untuk SMP Negeri 05 Sentajo Raya kondisinya cukup memprihatinkan.

"Siswanya cukup ramai, tapi kondisinya gedung sekolahnya sudah banyak yang rusak, terutama plafonnya sudah banyak yang bocor, ini tentu akan menjadi perhatian kita semua, karena dipastikan akan membuat proses belajar mengajar menjadi terganggu terutama saat musim hujan,"ujar Fitri Fita.

Terkait hal ini kata politisi Golkar ini, pihaknya akan memperjuangkan agar pemerintah Kabupaten Kuansing menganggarkan untuk revitalisasi gedung tersebut di APBD 2018 mendatang.

"Akan kita perjuangkan di tahun 2018 mendatang,"sebut Fita.

Sementara itu, hasil dari kunjungan mereka di SD Negeri 009 LTD di Sako Margasari kata Fita, yang terjadi saat ini di sekolah tersebut masih kekurangan guru pengajar.

Di sekolah yang kini mempunyai 191 murid itu kata Solehudin anggota komisi A lainnya, hanya memiliki dua orang guru yang berstatus PNS dan salah satunya merangkap kepala sekolah, satu guru berstatus Guru Tidak Tetap (GTT), dan dibantu tiga orang tenaga sukarelawan yang hanya berpendidikan SLTA sederajat.

"Artinya, satu guru harus menangani 30-an murid. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Karena perbandingan antara guru dan murid sangat berbeda jauh," kata Solehudin menambahkan.

Terkait hal ini, Solehudin berharap pemerintah daerah melakukan pemerataan tenaga guru di semua sekolah. Penumpukan jangan terjadi di perkotaan, sementara di pedesaan apalagi kategori terisolir jauh dari normatif.

"Di seluruh jenjang pendidikan masih kekurangan guru. Bahkan kekurangannya sampai ribuan. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah," tegasnya.

Kemudian Ketua Fraksi Gerindra ini juga meminta kepada kepala dinas pendidikan harus adil dalam penempatan guru serta memberikan perlakuan setara kepada semua warga. 

"Apalagi, sektor pendidikan merupakan pilar pembangunan. Jangan terdengar sekedar slogan saja,"sambungnya.

Legislator inipun mendesak, Kadis turun melakukan akurasi sebagai bahan evaluasi dan akurasi data jangan hanya di atas meja.

Ia berpendapat, guru di daerah terpencil  sebaiknya memperoleh fasilitas dan penghargaan. Diantaranya penyediaan insentif dan promosi.

"Minimal GTT yang sudah mengabdi dari tahun 2006 ini diangkat menjadi honor daerah. Karena masih banyak guru di pelosok yang masih kurang perhatian dari pemerintah," ungkapnya.

Selain kekurangan guru, Sekolah Dasar Negeri yang berjarak 50 Km dari ibukota kecamatan ini tak punya halaman sekolah yang memadai. Pasalnya, dengan letak geografis sekolah yang rendah, halaman sekolah sering tergenang air.

"Jadi jika musim hujan seperti sekarang ini, halaman tergenang air. Sehingga tak bisa digunakan untuk upacara. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah," tuturnya.(Uta)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved