Sabtu, 27 April 2024  
Pendidikan / Kadisdik Riau Instruksikan Sekolah Tak Halangi Siswa Ikut Ujian dengan Alasan Apapun
Kadisdik Riau Instruksikan Sekolah Tak Halangi Siswa Ikut Ujian dengan Alasan Apapun

Pendidikan - - Rabu, 20/03/2019 - 11:25:38 WIB

RENGAT, situsriau.com - Kejadian pemukulan guru oleh murid di SMA Negeri 2 Rakit Kulim Indragiri Hulu (Inhu) Riau gara-gara tunggakan uang sekolah, membuat Dinas Pendidikan Provinsi Riau, menegaskan agar sekolah tak halangi siswa ikut ujian dengan alasan apapun.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Rudyanto mengultimatium semua sekolah untuk tidak menghambat siswa ikut ujian meski masih ada tunggakan uang sekolah, usai dia mengunjungi sekolah itu pada Senin (18/3/19).

"Saya minta sekolah tidak menghambat siswa untuk ikut ujian dengan alasan apapun. Ujian adalah hak siswa. Kalau pun ada tunggakan terkait uang komite, itu urusan komite, pihak sekolah tidak boleh mencampuri apalagi sampai menghambat siswa mengikuti ujian," pintanya.

Bagi Rudyanto, kasus siswa memukul kepala sekolah di Inhu adalah preseden buruk yang tidak boleh terulang lagi.

Lantaran itu pula, dalam waktu dekat dia memanggil semua kepala SMA dan SMK se Provinsi Riau, untuk menegaskan kejadian di SMAN 2 Rakit Kulim itu sekaligus persiapan menghadapi Ujian Nasional.

Ketua Komite SMAN 2 Rakit Kulim, Jamaah kepada Gatra.com mengatakan, sebelumnya komite bersama seluruh wali murid sudah sepakat membayar uang sekolah Rp80 ribu perbulan. Uang itu bakal dipakai untuk menggaji guru honor di sekolah itu.

"Di sini hanya kepala sekolah yang berstatus PNS. Sementara 14 orang guru masih berstatus honor, itu makanya ada uang sekolah yang kami sepakati, kalau tidak dari mana duit membayar gaji para guru itu," katanya.

Jamaah mengaku senang Rudyanto datang ke sekolahnya biar tahu gimana kondisi sekolah sebenarnya dan berharap ada penambahan guru PNS yang mengajar di sekolah itu.

Kalau misalnya ada peluang para guru honor komite bisa diangkat menjadi PNS, setidaknya menjadi guru honor daerah atau guru bantu provinsi, sekolah sudah sangat tertolong.

"Soal uang sekolah ini sudah kami sampaikan kepada kepala dinas. Semoga ke depan ada solusi dari beliau agar kami dari wali murid tidak lagi membayar uang sekolah," ujar Jamaah, dikutip Gatra.

Beberapa hari belakangan orang-orang di Inhu sempat heboh ulah seorang murid mengajar kepala sekolah. Pangkal masalahnya, siswa emosi lantaran ditagih pembayaran uang sekolah saat mengikuti USBN hari pertama.

Emosi Andrinata semakin memuncak ketika adu mulut dengan kepala sekolah sampai menyinggung almarhum ayahnya. Kasus ini pun dilaporkan ke polisi.

Setelah Kadis Pendidikan Riau Rudyanto mempertemukan siswa dan kepala sekolah itu, kasus ini berhenti dengan perdamaian di Polsek Kelayang. Kepala sekolah Bambang Fajrianto mencabut laporannya, Senin (18/3) malam. (sr5, gc)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved