Rabu, 08 Mei 2024  
Nasional / Direktur CIIA Pastikan Pentolan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim Tewas
Direktur CIIA Pastikan Pentolan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim Tewas

Nasional - - Senin, 08/01/2018 - 13:17:44 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya mengonfirmasi pentolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Abu Rayyan alias Abu Aishah telah tewas.

Menurut Harist, kabar tersebut diperoleh setelah melakukan klarifikasi dan penelusuran dari berbagai sumber informasi yang ia miliki, dengan sumber utama adalah istri Bahrun yang berinisial RH.

"Pada awalnya berita kematian BN (Bahrun Naim) masih spekulatif dan perdebatan banyak pihak yang berkepentingan, tapi kabar terakhir setelah melakukan penelusuran dari berbagai sumber bahwa BN benar sudah meninggal," kata Harits seperti dilansir cnnidonesia, Minggu (7/1/18).

Bahkan, Harist menyebutkan, putri Bahrun yang baru berusia tujuh bulan dari istri bernama Siti Lestari, Marriyah Binti Bahrun Naim, juga telah meninggal dunia pada 5 Januari 2018. Menurutnya, Marriyah meninggal setelah mengalami mal nutrisi, gangguan pencernaan, dan gangguan pernapasan.

Harits berkata, Marriyah sakit setelah rezim pimpinan Bashar al-Assad, Nushairi, memborbardir rumah yang ditinggali Bahrun dan keluarga serta memboikot pasokan makanan sejak sekitar September 2017.

Serangan itu, katanya, membuat Siti membawa Marriyah berpindah-pindah tempat tinggal, mulai dari di padang pasir hingga tenda. "Meninggal kemarin Jumat (5/1), dalam usia tujuh bulan karena komplikasi," tuturnya.

Di tempat terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kabar kematian Bahrun. Menurutnya, kepolisian belum mendapatkan informasi yang pasti hingga saat ini. "Masih diselidiki," kata Iqbal.

Kabar kematian Bahrun sempat beredar pada awal Desember 2017. Kabar itu muncul dari cuplikan layar (screen shot) yang diduga disebar di sebuah grup aplikasi tukar pesan WhatsApp.

Dalam pesan itu, sebuah keterangan (caption) yang disertakan bersama foto Bahrun menyebutkan, pria kelahiran 1983 itu tewas pada Jumat (30/11/2017).

"Inalilahi wa inna ilahi rajiā€™un, telah gugur syahid saudara kita mujahid Bahrun Naim di Abu Hamam pada tanggal 30 November," tulis keterangan dalam cuplikan layar dari grup WhatsApp yang beredar itu.

Bahrun mulai dikenal luas setelah polisi menyebutnya sebagai dalang aksi teror di jantung ibukota, bom Thamrin, Jakarta pada Januari 2016. Bahrun disebut sebagai salah satu sosok yang berbahaya.

Bahrun telah bergabung dengan ISIS. Ia dipercaya mengendalikan jaringan teror di Indonesia dengan cara merekrut, melatih, dan merencanakan serangan.

Di dunia teror, Bahrun bukan benar-benar baru. Tahun 2010, ia dipenjara dua tahun atas kepemilikan ratusan butir peluru milik salah seorang anggota Jamaah Islamiyah. Kasus itu tak cukup menyita perhatian media hingga nama pria kelahiran Solo, Jawa Tengah tersebut juga tak banyak muncul.

Nama Bahrun juga beberapa kali disebut sebagai nama akun blog dan media sosial yang kerap mengunggah materi radikal. Namun saat itu namanya belum menjadi pusat perhatian. Hingga pada Januari 2016 saat sejumlah orang melepaskan tembakan dan membawa bom bunuh diri di kawasan Sarinah, Thamrin, namanya mulai melambung. Bahrun dituding polisi sebagai dalang insiden yang menewaskan delapan orang itu. Ia diyakini menjadi penyuplai dana untuk para pelaku.

Setelah kejadian itu, nama Bahrun Naim selalu disebut sebagai otak aksi teror. Terbaru saat polisi menyebut Bahrun adalah perekrut, instruktur sekaligus penyuplai dana bagi jaringan teroris Bekasi, Jawa Barat yang berencana meledakan bom bunuh diri di Istana Negara, Jakarta.

Semua dilakukan Bahrun dari Suriah menggunakan teknologi mobile. Bahrun merekrut orang, mengajari cara membuat bom dan mengirimkan duit untuk operasi teror. Meski namanya selalu disebut, namun polisi belum berbuat banyak terhadapnya karena keberadaanya di luar negeri. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved