Sabtu, 11 Mei 2024  
Nasional / MUI Minta Kontroversi Ceramah UAS Tak Dibawa ke Ranah Hukum
MUI Minta Kontroversi Ceramah UAS Tak Dibawa ke Ranah Hukum

Nasional - - Kamis, 22/08/2019 - 15:07:52 WIB

JAKARTA, situsriau.com - Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi menyatakan MUI memanggil UAS untuk menghentikan panasnya kontroversi soal ceramah UAS itu.

"Amanat dari Rapat Pimpinan MUI untuk memanggil Ustaz Abdul Somad ini justru dalam rangka agar bagaimana jangan persoalan ini eskalasinya makin melebar sehingga merusak terhadap persatuan dan kesatuan bangsa itu," ujarnya setelah UAS menyampaikan klarifikasi, kemarin.

MUI ingin agar persatuan dan persaudaraan sesama Muslim tetap terjaga. Maka untuk mengklarifikasi isu yang berasal dari rekaman video ceramah UAS itu, MUI mengklarifikasinya ke UAS secara langsung.

Persoalan ini diharapkan MUI tak masuk ke ranah hukum. Soalnya bila masuk ke ranah hukum, maka persoalan-persoalan serupa juga bakal dilaporkan ke ranah hukum. Penyelesaian konflik secara kultural lebih baik ketimbang secara hukum.

"Misal dikatakan air zam-zam itu adalah PDAM-nya Arab Saudi. Misalnya seperti itu. Jadi ini tidak akan selesai. Maka kami memanggil ke sini supaya ini reda dan jangan masuk ke wilayah hukum, tapi masuk ke wilayah yang sifatnya kultural, kita selesaikan persoalan ini antarsesama tokoh agama," kata Masduki.

Persatuan dan kesatuan perlu dijaga, terlebih pada masa sekarang ini yakni masa usai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Situasi sudah berkembang ke arah baik dan diharapkan tak ada lagi peristiwa yang bisa memperburuk keadaan.

"Karena kita ini baru selesai Pilpres, kita sedang ingin menjahit dan mendinginkan suasana. Kalau sudah begini, bagus sudah. Jangan kemudian melebar lagi," katanya.

MUI juga telah melakukan diskusi dengan UAS. Salah satu bahasan dalam diskusi itu, MUI meminta agar UAS tidak membahas hal yang dapat menyinggung pihak lain.

"Kami tidak dalam rangka menghakimi Ustaz Abdul Somad ya ketika pertemuan itu. Tapi dalam rangka bagaimana supaya ini tidak melebar. Tapi memang ada satu diskusi di internal itu jangan masuk ke wilayah yang sifatnya bisa menyinggung orang lain," ujar Masduki.

Masduki mencontohkan terkait patung dari hadis yang dibacakan oleh UAS. Ia berpendapat hadis yang dibacakan UAS itu termasuk dalam fikih yang pendapat mengenai hal itu bisa berbeda-beda.

"Soal patung itu misalnya, soal patung itu yang sudah disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad. Itu adalah sebuah hadis. Ternyata kalau dalam kajian Islam hadis itu masuk dalam wilayah fiqhiyah atau yang bisa pendapatnya berbeda antara satu dengan yang lain," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut Masduki, MUI menyarankan UAS untuk tidak membahas ke ranah yang dinilai masih sensitif. Apalagi yang dapat menyinggung agama lain.

"Nah persoalan seperti itu kita menginginkan Ustaz Abdul Somad untuk tidak masuk dalam wilayah seperti itu. Apalagi misalnya menyinggung persoalan-persoalan ke agama lain. Tapi kan Ustaz Abdul Somad sudah menjelaskan sama penjelasannya seperti yang dikemukakan itu. Ini adalah wilayah internal kita," katanya.

"Karena wilayah internal kita, karena internal kita ya sudah, mungkin nanti persoalannya karena ini persoalan hukum ya kita tidak masuk ke wilayah itu, apakah itu masuk wilayah terbuka atau tertutup. Kita tidak masuk ke situ. Fokus kita adalah bagaimana ini bisa meredam nasional bisa kondusif kembali," imbuh Masduki.(sr5, in)


Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved