Sabtu, 11 Mei 2024  
Nasional / Covid-19 Diprediksi Picu Baby Boom di Riau, Berikut Penjelasan BKKBN
Covid-19 Diprediksi Picu Baby Boom di Riau, Berikut Penjelasan BKKBN

Nasional - - Selasa, 12/05/2020 - 05:27:04 WIB

PEKANBARU, situsriau.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau memprediksi akan terjadi peningkatan angka kelahiran bayi atau Baby Boom di Provinsi Riau saat adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19. 

Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Perwakilan BKKBN Riau Sri Wahyuni, melalui sambungan seluler, Senin (11/5/20). Ia mengatakan saat ini pelayanan KB memang terjadi keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

"Kalau prediksi pasti ada. Dengan keterbatasan kita dalam pelayanan KB serta berkurangnya aktivitas dalam hal pelayanan KB, potensi lonjakan jumlah kelahiran atau baby boom itu ada. Karena setiap Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini di rumah saja dan mungkin sudah habis masa pakai KB nya, kemudian ada juga yang akan melakukan pelayanan KB tapi tidak terpenuhi, itu salah satu faktor yang menyebabkan baby boom," ujar Wahyuni.

Namun jika dibandingkan dengan daerah lain khususnya di Pulau Jawa, kenaikannya tidak begitu nampak. Namun jika pandemi Covid-19 ini berakhirnya masih lama lagi, pastinya peningkatannya juga akan semakin tinggi.

"Saat ini yang nampak dampaknya kan di Pulau Jawa. Karena memang disana jumlah penduduknya lebih banyak dan juga penerapan PSBB disana. Kalau ditanya di Riau berdampak atau tidak, pasti berdampak," Cakapnya.

Disinggung mengenai prediksi kenaikan jumlah kelahiran akibat Covid-19 ini, Wahyuni mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penghitungan.

"Kalau sekarang ini kita belum bisa memastikan berapa kenaikannya. Karena kita harus melihat dulu perbandingan capaian antara bulan Maret dan bulan April. Karena capaian itukan dilihat pertanggal 15 setiap bulannya. Capaian 15 Maret itu dilihat di 15 April dan capaian 15 April itu dilihat di tanggal 15 Mei. Masih ada waktu 3 hari lagi, jadi kita harus melihat bagaimana kehamilan di bulan Maret dan kehamilan di bulan April, baru kita bisa menghitung persentasenya," ungkapnya.

Untuk mengurangi dampak terjadinya baby boom ini, Wahyuni mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan KB meskipun saat ini untuk pelayanan yang kontak langsung antara dokter dan pasien dikurangi.

"Untuk sementara pelayanan seperti IUD dan implan yang tidak bisa kita layani kita alihkan ke pil, suntik ataupun kita imbau masyarakat memakai kondom. Selain itu kita juga menganjurkan untuk sistem kalender dan pantang berkala sehingga baby boom bisa kita antisipasi," tukasnya.(sr5, ck)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

 
Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved