Minggu, 28 April 2024  
Gubri Menangis Saat Serahkan Santunan untuk Keluarga Petugas Pemilu Wafat

Advetorial Pemprov Riau - - Selasa, 07/05/2019 - 05:32:48 WIB

PEKANBARU, situsriau.com – Keluarga korban meninggal para petugas pemilu di wilayah Riau mendapat santunan dari Pemprov Riau. Nilai santunan sebesar Rp20 juta per orang yang meninggal.

Gubernur Riau, Syamsuar, menyerahkan santuan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, Pekanbaru, Senin (6/5/19). Ia terlihat tidak bisa menahan kesedihan hingga meneteskan air mata.

“Kita ingin kesedihan ini jangan sampai berkepanjangan,” kata Syamsuar sambil menyeka air matanya. Ia menyampaikan belasungkawa dan rasa dukacita atas meninggalnya warga Riau yang menjadi penyelenggara pemilu.

Syamsuar juga menngutarakan akan memberikan beasiswa bagi anak-anak korban yang meninggal. Anak-anak yang mau kuliah tolong nanti sampaikan ke Biro Kesra kami,atau bisa juga melapor melalui KPU,” ujarnya.

Santuan kepada pahlawan pemilu tersebut akan disalurkan langsung kepada keluarga korban maupun ahli waris dengan transfer ke rekening bank. Karena itu, bagi pihak penerima diharapkan segera melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dengan melaporkannya ke KPU kabupaten/kota.

Berdasarkan data KPU Provinsi Riau, hingga tanggal 6 Mei ini, ada 16 orang yang meninggal dunia karena dipicu kelelahan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019. Dari jumlah tersebut, 13 orang merupakan anggota penyelenggara pemilu, dari tingkat KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara), PPS (panitia pemungutan suara), dan PPK (panitia pemilihan kecamatan). Sedangkan tiga lainnya dari Badan Pengawas Pemilu.

“Jumlah yang sakit 104 orang dari PPK, PPS, dan KPPS. Terbanyak meninggal dunia adalah dari penyelenggara di KPPS,” paparnya.

Ia mengakui penyelenggaraan pemilu ke-12 ini lebih berat dibandingkan tahun 2014 karena dilakukan serentak untuk pemilihan legislatif dan presiden. Pada Pemilu 2014 proses perhitungan bisa selesai pukul 12 tengah malam, namun kali ini makin panjang sampai pagi dan siang hari setelah pemungutan suara.

“Untuk penyelenggara di KPU sudah terbiasa melaksanakan kegiatan yang padat, tapi penyelenggara di lapangan banyak mengalami shock. Semoga ini sebagai amal ibadah untuk kepentingan bangsa. Jadi catatan sejarah Pemilu Indonesia yang ke-12,” katanya.

“Anak-anak saya masih sekolah, usia 13 dan 8 tahun. Saya berharap mereka mencapai cita-citanya setinggi mungkin. Kalau bisa pemerintah provinsi ini memperhatikan hal itu,” kata Saridewi (pekerja honorer), janda dari Faisal, Ketua KPPS di TPS 01 Desa Kumantan, Bangkinang, Kabupaten Kampar. Faisal meninggal dunia setelah mengikuti rapat pleno di kecamatan. (sr5, ii)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita
Silahkan SMS ke 08117533365
atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com
Lengkapi data diri secara lengkap.
----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----

Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved