Jum'at, 26 April 2024  
Lanjutkan Pembangunan Hingga Tercapai Fasilitas 200 Bed
2019 Ditargetkan Jadi Rujukan Regional, RSUD Bangkinang Butuh 58 M Bantuan Pusat

Advetorial Kampar - MARDISNA - Kamis, 04/01/2018 - 21:56:53 WIB

BANGKINANG,situsriau.com-  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, yang saat ini telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tahun depan ditargetkan menjadi rumah sakit rujukan regional.

Direktur RSUD Bangkinang dr Andri Justian kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (4/1/2018) menjelaskan, untuk menjadi rumah sakit rujukan regional mengakui beberapa standart harus terpenuhi.

"Diantara syaratnya minimal 200 bed atau tempat tidur, sementara saat ini RSUD Bangkinang masih memiliki 130 bed. Kekurangan 70 bed lagi, diharapkan dari gedung baru yang masih dalam tahap pembangunan," katanya.

Dikatakannya, pembangunan gedung baru berlantai 5 ini tahun ini bakal dilanjutkan dengan bantuan  dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. "Tahun ini Kemenkes RI menganggarkan dana Rp 19 miliar dari dana alokasi khusus (DAK). Kalau gagal bisa diambil kabupaten," terang Andri.


Sebagaimana dikemukakan Bupati Kampar pada saat ground breaking atau peletakan batu pertama gedung baru RSUD Bangkinang, Senin 25 September 2017 lalu, gedung baru ini akan dibangun lima lantai. Hingga akhir tahun 2017 dibangun pondasi dengan dana Rp 10 miliar. Kemudian Pemkab Kampar mengharapkan ada tambahan dana Rp 58 miliar lagi dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2018 untuk kelanjutan pembangunannya.

Andri menambahkan,  dana Rp 19 miliar saat ini, masih sedang dikaji oleh pihak konsultan untuk pembangunan tiga lantai. ' 'Rancangan awal lima lantai. Karena DAK sedikit. Saat ini masih sedang dikaji. Bisa tiga atau empat. Bupati ingin lima lantai. Kalau lima nanti dilanjutkan dengan dana APBD Kampar,'' katanya.

Pihaknya juga masih berupaya menargetkan akreditasi B karena ini juga bagian dari upaya menjadikan rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan regional.

Ia juga mengaku tenaga medis untuk sub spesdialis masih kurang. Sementara dokter spesialis saat ini ada 22 orang dokter spesialis, 12 dokter umum yang aktif melayani ditambah dokter gigi 5 orang dan sisanya perawat, bidan dan karyawan lain. "Yang kurang sub spesialis. Spesialisas penunjang masih kurang tapi ada yang masih sekolah. Sub spesialis bisa didatangkan dari Pekanbaru sekali seminggu," ungkapnya. (sr3,in)


Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved