Sabtu, 27 April 2024  
Digagas BPS dan HML Kampar
Pj Bupati Hambali Pimpin Rapat Rilis Perdana Inflasi Awal Tahun 2024

Advetorial Kampar - MARDISNA - Kamis , 01/02/2024 - 15:33:54 WIB


Pj Bupati Kampar H. Hambali,  saat pimpinan rapat Rilis Perdana Inflasi Kabupaten Kampar Bulan Januari 2024.




BANGKINANG,situsriau.com- Dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2445 H/2024 M, Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MH pimpinan Rapat Rilis Perdana Inflasi Kabupaten Kampar Bulan Januari 2024.

Agenda tersebut digagas  BPS Kampar dan High Level Meeting (HML) Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Kampar, yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, Kamis (1/2/2024).

Rapat tersebut dihadiri Pj Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M.Si, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar Ir. Budianto dan diikuti seluruh Kepala OPD serta Camat Se Kabupaten Kampar.

Dalam arahannya, Pj Bupati Kampar H. Hambali, SE, MH berharap kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar  memberikan Rambu rambu maksimal berapa angka yang baik untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Kampar sehingga Pemerintah bisa menentukan sektor mana yang menjadi prioritas Penanganan Inflasi Ini.

Pj Bupati juga tegaskan kepada Kadis Perdagangan untuk selalu berkordinasi dengan BPS Kampar, hal ini supaya Pemerintah bergerak lebih cepat dalam  penanganan jika terjadi Inflasi dan mengambil langkah skala prioritas disektor mana sehingga angka tetap stabil.

“Dinas perdagangan harus selalu monitoring harga dipasar, supaya pedagang dipasar jangan suka suka menaikkan harga,” tegas Hambali 

Dari laporan BPS, angka inflasi Kabupaten Kampar cukup tinggi dari Kota Tembilahan, dumai dan Pekanbaru. 

“Saya meminta acuannya, disektor mana nanti angka yang tertinggi, jadi Pemerintah betul betul tahu skala Prioritas yang akan di tanganani.”ucap Hambali 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kampar Ir. Budianto menyampaikan bahwa pada hari ini kita melakukan rapat tentang bagaimana Kita menjaga Inflasi di Kampar dan apa apa saja strategi yang dibuat dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri Kedepannya.

Dalam pemaparannya, disebutkan  3 pmmakna  Inflasi yakni  pertama, Inflasi adalah kenaikan rata-rata harga barang dan jadmda secara umum, Kedua, Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang, Ketiga, Inflasi merupakan proses suatu peristiwa bukan tinggi rendahnya tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan Inflasi.

Budianto juga memaparkan, penyebab Inflasi yang merupakan kondisi musim dan distribusi seperti bencana longsor , badai besar yang mana ketersedian bahan pokok dan ketiga harga diatur pemerintah seperti tarif air minum, tarif tenaga listrik, harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif angkutan.

“Adapun Tahapan Penyusunan Angka Inflasi pertama Survei Biaya Hidup, Pola Konsumsi Masyarakat, Diagram Timbang (Komoditas), Nilai Konaumsi Dasar, survei Harga Konsumen, Harga Barang, Relatif Harga, ini merupakan Penyusunan Tahapan Angka Inflasi di BPS Kampar.,”ungkap Budianto

Budianto juga memaparkan Inflasi Bulan Januari 2024 dari Desember 2023 0,56% dan Inflasi Tahun Ke Tahun Januari 2024 Terhadap Januari 2023 3,89 %.

“Inflasi antar kabupaten/kota Januari 2024 sumber dari BPS Kampar adalah Kabupaten Kampar Nilai IHK 107,70 dan Inflasi y-on-y (%) di angka 2,35 serta Inflasi m-tom-m (%) dengan nilai 0,11, hal tersebut merupakan Tinggi Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kampar sebesar 2,35% dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 1,55%.”kata Budianto

Dengan ringkasan yang diberikan pada awak media, pada bulan Januari 2024, terjadi Inflasi m-tom-m sebesar 0,56%, Inflasi y-on-y sebesar 3,89 dan Inflasi y-to-d sebesar 0,56. Penyumbang utama inflasi Bulan Januari 2024 secara m-to-m adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,35% komoditas penyumbang utama inflasi antar lain bawang ,daging, ayam ras, ayam hidup dan ikan lele. kata Budianto lagi

“Penyumbang utama inflasi bulan januari 2024 dalah Kelompok Makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 2,27% komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Kelompok penyediaan Makanan dan minuman dengan andil 0,68% komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras. Dan terakhir merupakan Kelompok Pakian dan alas kaki dengan andil 0,37% komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah sepatu pria,” tutup Budianto.(Adv)


Redaksi | Email | Galeri Foto | Pedoman Media Siber
Copyright 2012-2020 PT. SITUS RIAU INTIMEDIA, All Rights Reserved