PEKANBARU, situsriau.com - Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pekanbaru menemukan sebanyak 24.431 pemilih ganda. Bahkan ada nama pemilih hingga tujuh kali dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Riau tahun 2018.

Komisioner Panwaslu Pekanbaru, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Yasrif Yaqub Tambusai mengatakan, total jumlah DPS Pekanbaru yang diterbitkan KPU sebanyak 491.047 jiwa.

"Permasalahan ada yang nama, NIK dan alamat warga yang sama tercatat dua kali, tiga kali bahkan tujuh kali," kata Yasrif Minggu lalu.

Akibatnya, kata Yasrif, ada penggelembungan DPS Pekanbaru sebesar 4,98 persen atau 12.360 orang. "Sebanyak 12.360 jiwa itu data dalam DPS yang harus dibuang," kata dia.

Ia merinci, dari jumlah DPS ganda tersebut, terdapat 23.602 jiwa didata dua kali, 771 didata tiga kali, 36 warga punya data sama sebanyak empat kali. Kemudian, ada 15 nama terdaftar lima kali dan bahkan tujuh nama memiliki identitas yang sama sebanyak tujuh kali.

"Temuan ini ada dua hal yang akan dilakukan Panwaslu Pekanbaru, seperti menyampaikan ke KPU Riau agar segera melakukan penghapusan data ganda," jelasnya.

Kemudian, pihaknya akan mengklarifikasi melalui Panwascam terutama bagi temuan DPS yang tercatat lebih dari tiga kali. Diperkirakan, pekan depan temuan ini akan dilaporkan ke KPU Riau agar tidak merugikan masyarakat dan para calon peserta Pilkada 2018.

Komisioner Panwaslu Pekanbaru Divisi Organisasi dan SDM Rizqy Abadi mengatakan, temuan ini sedang ditelusuri, apakah ada  unsur kesengajaan atau memang ada kesalahan sistem.

Jika memang ini merupakan unsur kesengajaan, maka termasuk pelanggaran, dan akan diperkarakan sebagai pelanggaran Pilkada. "Panwaslu lakukan penelusuran dulu, kalau terbukti ini tindak kesengajaan akan di sidangkan. Bagi yang belum terdaftar dalam DPS akan kita dimasukkan," tegasnya. (sr5, hr)