PEKANBARU, situsriau.com - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo menyatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan untuk menghadapi Pemilu 2019. Daerah pesisir mendapat pengawasan lebih ketat.

"Untuk (pemetaan) potensi kerawanan sudah kita lakukan. Kita sudah pertimbangkan bahwa seluruh wilayah di Riau akan menjadi atensi kita, khususnya di wilayah yang secara geografis rawan, karena jauh dari pengawasan," ucap Widodo, di Pekanbaru, Kamis (22/11/18).

Kawasan-kawasan di Riau yang sulit terjangkau seperti di daerah pesisir merupakan daerah yang perlu pengawasan ekstra. Polda akan menyiapkan personel dan dilatih agar kapasitas mereka meningkat serta bisa mengamankan hingga di daerah pinggiran.

Polda Riau juga memiliki beberapa peralatan baru yang akan digunakan untuk pengamanan Pemilu 2019, seperti kendaraan taktis pengendali massa. Widodo mengatakan, personelnya akan dilatih agar bisa memaksimalkan alat yang dimiliki.

Widodo mengatakan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu, untuk menempatkan personelnya, karena saat ini jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) masih fluktuatif. Polda sendiri sudah menyiapkan personel sekitar 6.000 orang untuk mengamankan jalannya Pemilu.

Kemarin, Polda Riau melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan Dalam Rangka Peningkatan Kemampuan Pengamanan Pemilu 2019. Apel tersebut dihadiri Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Moechgiyarto.

Sebelum apel digelar, Moechgi mendatangi masing-masing peleton untuk bertanya dan memeriksa kesiapan pasukan serta peralatan yang digunakannya. Mulai dari satuan Sabhara, Brimob, Bhabinkamtibmas, Polairud, K-9, dan lainnya. Termasuk juga dari jajaran TNI seperti Arhanud, Lanud, dan lainnya.

Moechgi juga melihat dan memeriksa langsung peralatan yang akan digunakan khusus untuk pengamanan Pemilu. Ada berbagai jenis kendaraan taktis roda dua maupun roda empat, senjata dengan amunisi khusus, body armor, dan peralatan lainnya.

"Ada beberapa peralatan baru yang akan digunakan. Mulai dari kendaraan taktis, pemindai wajah, dan lainnya. Peralatan tersebut harus dirawat supaya saat diperlukan nanti tidak ngadat," ungkap Moechgi.\

Demikian juga dengan personel, Moechgi meminta agar kemampuan dan keterampilan harus terus ditingkatkan. Karena menurutnya, Pemilu saat ini cukup rumit dan perlu upaya penanganan khusus.

"Pemilu saat ini makin rumit karena ada lima kotak suara yang harus diamankan. Selain itu, ketegangan politik juga makin tinggi, meski masih dalam batas toleransi. Jadi pengamanan harus lebih ekstra," pungkas Moechgi. (sr5, in)

Kami menerima tulisan mengenai informasi yang bernilai berita Silahkan SMS ke 08117533365 atau Email: situsriau.redaksi@gmail.com Lengkapi data diri secara lengkap.

----- Akses kami via mobile m.situsriau.com -----