PEKANBARU, situsriau.com- Ketua Komisi II DPRD Riau Robin P Hutagalung berharap tanaman hutan rakyat (Tahura) bisa dikembangkan secara maksimal sehingga bisa menjadi daya tarik wisata dikemudian hari. Hal tersebut disampaikannya saat  hearing bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) di ruang Komisi II DPRD Riau, Kamis (12/11/2020).

Turut hadir dalam agenda tersebut Anggota Komisi II Sugianto, M.Arpah, Ali Rahmad Harahap, dan Sewitri serta Kepala DLHK Riau Makmun Murod bersama staf Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau.

Dalam kesempatan tersebut, Robin P Hutagalung mengatakan dalam menggarap Tahura ini, pihak terkait harus benar-benar jeli sehingga hasilnya maksimal. “Kita harus jeli mengenai Tahura ini, karena tempat kita ini masih kekurangan tempat wisata, maka dengan adanya Tahura yang dikelola dengan baik maka dapat meningkatkan daya tarik untuk tempat kita ini," ungkap Robin.

Seperti diketahui, jenis tanaman hutan rakyat ini sangat beraneka ragam mulai dari tanaman keras yang membutuhkan waktu panen cukup lama hingga tanaman jenis rempah dan pepohonan lainnya. Jika pihak terkait jeli dalam memilih tanaman yang cocok untuk wilayah Riau, tentu hal ini bisa dikembangkan juga menjadi lokasi wisata hutan alam.

Dalam rapat tersebut, juga dibahas pagu anggaran yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2021 yang diajukan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Riau.

Karena itu, selain mempertanyakann masalah Tahura, Komisi II DPRD Riau juga meminta Dinas LHK menyurati semua perusahaan terutama, perusahaan tambang untuk melakukan rehabilitasi terhadap hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Riau.

Untuk mendukung program dan kegiatan Dinas LHK Riau tersebut, Komisi II berjanji akan membantu memaksimalkan pengajuan anggaran  tahun 2021 mendatang. “Untuk selanjutnya apabila ada penambahan nanti akan kita perjuangkan di badan anggaran,” janji Robin. (advertorial)